Kaltimdaily.com, Samarinda – Penetapan calon kepala daerah buat Pilkada 2024 bakal dilakuin bentar lagi nih, tepatnya 22 September 2024, sama Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Nah, karena aturan ini, kepala daerah yang lagi menjabat dan maju lagi di Pilkada, kayak AH alias Andi Harun, wajib cuti dan “ngaso” sejenak dari jabatannya.
Wali Kota Samarinda, AH, langsung merespons aturan ini dengan bilang kalau dia bakal ngambil cuti. Posisi Wali Kota sementara bakal dipegang sama Wakil Wali Kota Samarinda.
Gak cuma itu, AH juga bakal pindah dari rumah dinas selama masa kampanye berlangsung.
“Selama kampanye, saya cuti. Tapi pas minggu tenang sebelum pencoblosan, baru aktif lagi,” jelas AH, Kamis (5/9/2024).
Bung AH juga menegaskan kalau fasilitas negara yang selama ini dia pakai, kayak rumah dinas dan mobil, bakal ditinggal selama kampanye.
Hal ini udah diatur dalam peraturan, jadi dia gak bakal pake fasilitas negara selama masa kampanye berlangsung.
Kampanye Bersih Tanpa Penyalahgunaan Wewenang
Buat Bung AH, keputusan buat tinggal di rumah pribadi dan ninggalin fasilitas negara adalah bentuk kepatuhan pada aturan, biar kampanye berjalan fair tanpa penyalahgunaan wewenang.
“Aturan emang mewajibkan kita tinggal di rumah pribadi, jadi ya kita patuhi,” tambahnya.
Keputusan ini juga diambil buat memastikan proses pemilihan berjalan adil dan bersih, tanpa embel-embel fasilitas negara yang bisa ngasih keuntungan buat calon petahana.
Jadi, selama cuti kampanye, AH bakal fokus 100% buat kampanye dan nyapa warga Samarinda langsung.
Setelah cuti selesai dan kampanye beres, Bung AH bakal balik lagi ke posisi Wali Kota Samarinda yang sah dan ngelanjutin tugas-tugasnya.
“Setelah kampanye, saya bakal balik lagi ke rumah dinas dan lanjutin tugas sebagai Wali Kota,” tutupnya.
Kebijakan ini menunjukkan kalau AH serius pengen memastikan Pilkada 2024 berjalan bersih dan adil.
Dengan gak pake fasilitas negara selama masa kampanye, dia pengen kasih contoh transparansi dan etika yang baik buat para kandidat lainnya.
Lagian, hal kayak gini bisa ngebangun kepercayaan publik bahwa proses pemilihan bakal berlangsung fair, tanpa ada keistimewaan buat calon petahana.
Langkah ini juga sekaligus jadi strategi kampanye buat nambah simpati warga.
Dengan rela ninggalin fasilitas negara dan milih buat berbaur lebih dekat dengan masyarakat, Bung AH bisa dapet image positif sebagai pemimpin yang patuh aturan dan rendah hati.
Selain itu, penyerahan jabatan sementara ke Wakil Wali Kota juga bikin roda pemerintahan Samarinda tetap berjalan normal selama kampanye.
Jadi, warga Samarinda gak perlu khawatir, karena pelayanan publik masih akan jalan lancar walaupun AH fokus kampanye dulu.
Aksi AH ini bisa jadi inspirasi buat calon kepala daerah lainnya, bahwa mematuhi aturan main itu penting, apalagi buat memastikan demokrasi yang sehat dan transparan. (*)