Kaltimdaily.com, Samarinda – Peredaran narkoba jenis sabu dari Jalan Pesut, Samarinda, lagi-lagi bikin geger warga Kukar. Kali ini, pasangan suami istri di Sangasanga kepergok lagi asyik ngepak sabu di rumah mereka, tepatnya di Jalan Budiyono RT 01, Kelurahan Sangasanga Muara.
Unit Reskrim dan Unit Intel Polsek Sangasanga melakukan penggerebekan pada Rabu malam (16/7/2025) sekitar pukul 21.00 Wita setelah dapat laporan dari warga soal maraknya peredaran sabu di daerah tersebut. Pas petugas datang, MI (30) ketahuan lagi ngepres sabu pakai alat khusus. Sementara istrinya, NH (28), juga langsung diciduk karena menyimpan sabu dalam dompet.
Setelah digeledah lebih lanjut—dan disaksikan ketua RT setempat—petugas nemuin total 50 poket sabu siap edar, yang disimpan dalam dua dompet berbeda milik pasangan itu. Ngeri, ya!
Dari pengakuan MI, sabu itu dibeli berdua dari seseorang di Jalan Pesut dengan harga Rp 6 juta. Rencananya, barang haram itu mau dijual lagi lewat warung mereka, dengan harga Rp 250 ribu per poket, atau Rp 200 ribu kalau udah mereka ‘irit’ isinya. Dari situ, mereka dapet untung sekitar Rp 50 ribu per paket.
“Udah dari Februari jualannya, pelanggan tetap juga udah ada, rata-rata orang sekitar sini,” aku NH. Selain sabu, polisi juga nyita alat pres plastik, dua dompet, dan HP yang isinya bukti transaksi sabu.
Semua barang bukti udah diamankan di Polsek Sangasanga. “Dari isi percakapan di ponsel, makin kuat dugaan kalau ini udah jadi bisnis mereka,” jelas Aipda Yudi Tri Waluyo.
Pasangan ini dijerat Pasal 112 Ayat (2) dan/atau Pasal 114 Ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati. “Kami serius akan proses kasus ini, dan minta masyarakat ikut aktif lapor kalau lihat aktivitas mencurigakan,” tegas Kapolsek AKP Muhammad Zulhijah.
Ternyata, ini bukan kali pertama jalur sabu dari Jalan Pesut masuk ke wilayah Sangasanga. Bulan Mei lalu, AG (48) juga diringkus di Kelurahan Pendingin, masih di Kecamatan Sangasanga. Pelaku ditangkap saat naik motor tanpa plat, bawa dua poket sabu yang diselipin di saku celana.
AG juga ngaku beli sabu dari Jalan Pesut seharga Rp 150 ribu per poket. Artinya, jalur Samarinda-Kukar ini udah jadi langganan pengedar, dan makin penting buat jadi perhatian serius aparat dan masyarakat.
Dengan terbongkarnya jaringan sabu dari Samarinda ke Kukar, polisi berharap masyarakat makin sadar bahwa peredaran narkoba itu nyata dan bisa merusak lingkungan. Jangan ragu buat lapor ke pihak berwajib kalau ada gerak-gerik mencurigakan. Bareng-bareng, kita bisa putus mata rantai narkoba di daerah kita. (*)















