Kaltimdaily.com, Kutim – Ribuan guru honorer di Kabupaten Kutim akhirnya bisa senyum lega. Setelah lama nunggu, lebih dari 3.400 tenaga pendidik dari pelosok sampai perkotaan resmi nerima insentif dari Pemkab Kutim. Bantuan ini jadi bukti kalau perjuangan mereka di dunia pendidikan bener-bener dihargai.
Program insentif ini sebenernya udah jalan sejak 2019. Dari dulu sampai sekarang, Pemkab Kutim terus ngejalanin program ini sebagai bentuk perhatian sama kesejahteraan guru honorer. Penerimanya adalah guru yang udah ngajar minimal satu tahun, baik di sekolah negeri maupun swasta.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, bilang kalau penyaluran insentif ini dibagi berdasarkan zonasi di 18 kecamatan biar lebih merata. “Alhamdulillah sudah kita cairkan, ada sekitar 3.400an lebih guru honorer di Kabupaten Kutai Timur,” jelasnya, Selasa (19/8/2025).
Walaupun jumlah guru honorer di Kutim lebih dari 3.400 orang, nggak semuanya langsung dapet. Mulyono negesin, cuma yang udah genap satu tahun ngajar aja yang masuk kriteria. “Jumlah guru honorer kita memang 3.400 lebih, tapi tidak semuanya menerima. Hanya yang sudah setahun mengajar yang dapat insentif,” tambahnya lagi.
Lebih detailnya, insentif ini dibagi ke dalam tujuh zona dengan jumlah berbeda, sesuai kondisi wilayah. Jadi, pembagian ini dianggap lebih adil dan ngeliat tantangan tiap daerah. Tapi, besarannya masih sama kayak tahun 2024 lalu, belum ada peningkatan. “Jumlahnya masih sama dengan tahun 2024 lalu, sesuai klasternya,” tutup Mulyono.
Kebijakan ini jelas jadi bukti kalau Pemkab Kutim serius ngehargain perjuangan guru honorer. Mereka yang tiap hari ngajar dengan segala keterbatasan, kini punya harapan lebih buat dapet perhatian dan kesejahteraan yang layak.
Para guru honorer di Kutim pun berharap program ini bisa terus berlanjut bahkan ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya. Karena tanpa dukungan dan pengorbanan mereka, mustahil kualitas pendidikan di Kutim bisa terus berkembang.
Lebih dari sekadar bantuan, insentif ini jadi penyemangat baru buat para guru buat terus ngasih ilmu dengan tulus. Harapannya, langkah ini bisa bikin dunia pendidikan Kutim makin maju, dan generasi mudanya siap bersaing di masa depan. (*)