Kaltimdaily.com, Samarinda – Duh, ada kabar baru nih dari Dishub Samarinda! Ternyata, ada 1.900 kendaraan yang gak layak jalan di kota kita.
Biar makin tertib, Dishub bakal ambil langkah tegas dengan blokir akses BBM subsidi buat kendaraan yang gak lolos uji KIR. Jadi, kalau mobil atau trukmu belum memenuhi syarat, siap-siap deh gak bisa beli BBM subsidi!
Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda udah catat, bro, ada 1.900 kendaraan yang dianggap gak layak jalan di Samarinda.
Karena itu, Dishub gak main-main dan bakal blokir akses kendaraan-kendaraan ini buat beli BBM bersubsidi. Hal ini langsung dijelasin oleh Hotmarulitua Manalu, Kepala Dishub Samarinda. Mereka udah kerjasama bareng Pertamina dan BRI buat kunci fuel card lama dari kendaraan yang gak lolos uji KIR.
Manalu bilang, biar bisa tetap dapet BBM subsidi, kendaraan-kendaraan ini harus memenuhi syarat, termasuk uji KIR dan bayar pajak. Gak cuma itu, ada serangkaian tes lainnya kayak uji rem, lampu, dan kondisi ban yang juga harus dicek.
Lebih lanjut, kendaraan yang over dimensi dan overload gak cuma ngerusak jalan, tapi juga memperpendek usia jalan yang seharusnya bisa bertahan 5 tahun. Akibatnya, gak cuma negara yang rugi, tapi risiko kecelakaan juga meningkat!
Dishub Samarinda makin tegas soal kendaraan yang gak layak jalan. 1.900 kendaraan yang dinilai gak memenuhi standar bakal diblokir akses BBM subsidi mereka.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan pihaknya udah kerjasama dengan Pertamina dan BRI buat memblokir fuel card lama kendaraan-kendaraan ini.
Kalau kendaraanmu mau tetap dapet akses BBM subsidi, ya harus lolos uji KIR dulu.
Tes ini bukan main-main, karena mencakup berbagai aspek penting kayak uji daya, rem, lampu, sampai memastikan ban dalam kondisi oke.
Dishub juga lagi serius ngecek kendaraan yang over dimensi dan overload, yang selain bikin jalan cepat rusak, juga ningkatin risiko kecelakaan. Masalah ini gak cuma soal rusaknya jalan, tapi juga dampak besar buat keselamatan pengendara lain.
Bahkan, kerusakan jalan bisa bikin usia jalanan jadi lebih pendek. Jalan yang harusnya awet selama 5 tahun, bisa langsung rusak dalam waktu singkat kalau terus dilalui kendaraan overload.
Yang lebih parah, ini juga bisa ningkatin kecelakaan lalu lintas, apalagi kalau korbannya sampai kehilangan nyawa. Manalu juga ngingetin kalau ini bisa jadi beban besar buat keluarga korban, terutama kalau korbannya tulang punggung keluarga.
Selain itu, kendaraan yang sering gagal nanjak dan terpaksa mundur juga jadi salah satu tanda kendaraan yang gak layak.
Manalu juga berharap para pemilik kendaraan dan perusahaan sadar pentingnya ngecek kelayakan kendaraan secara rutin, apalagi sekarang uji KIR udah digratiskan.
Jadi, daripada ngeluh nanti, mending mulai rajin periksa kendaraan deh! Ini bukan cuma soal BBM, tapi juga soal keselamatan di jalanan! (*)