Kaltimdaily.com – Walikota Samarinda, Andi Harun (AH), punya tantangan seru buat para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda.
Ini soal rencana ngegeser pedagang dan bangun ulang Pasar Pagi yang lagi hot-topik.
Cowok yang gaulnya disapa AH ini tahu ada feedback dari para penjual dan DPRD. Katanya, “Nanti kita diskusi sama DPRD. Gini, kita mau pahamin yang jualan lagi pengen untung di bulan Ramadan dan Idulfitri,” ujar AH, Selasa (10/10/2023).
Tapi, di sisi lain, dia jelasin kalau rencana anggaran buat kota dimulai 1 Januari sampe 1 Desember. Sementara, lebaran itu di April, ditambah Iduladha lagi. Artinya, separuh tahun anggaran kita tinggalin tanpa kerjaan. Soal administrasi dan teknis, ngebikin Pasar Pagi lagi setelah lebaran itu mission impossible.
“Pilihan pemerintah minim, kita mulai proyek di awal tahun dengan resiko beberapa pedagang yang lagi nongkrong di forum pedagang Pasar Pagi bakal ngamuk karena kita gak bisa bangun setelah Idulfitri. Resiko besar,” paparnya.
Resiko terbesar adalah proyek bisa mandeg di tengah jalan. Dia sadar, rekonstruksi Pasar Pagi bukan pekerjaan 5 bulan. Pemkot Samarinda pengen bener-bener rehab total. Si nomor satu di Samarinda ini juga bilang DPRD seharusnya tahu kapan anggaran berjalan.
“Ok, kita dengerin nih para pedagang di forum itu. Tapi secara teknis, kita juga taat hukum, nggak bisa nurutin aja karena bisa bikin proyek mandeg dan bahaya di kemudian hari,” tegasnya.
Ada dua opsi nih. Opsi pertama, batalin rencana itu. Opsi kedua, pemerintah tetep lanjutin proyek di awal tahun, meski harus nanggepin protes dan cacian dari pengurus Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3).
Tapi, AH ragu nih. Dia curiga, di FP3 ada anggota yang bukan pedagang. Dia juga kecewa gara-gara DPRD gak ngasih penjelasan meski udah ketemu buat diskusi.
“Seharusnya DPRD undang saya, kita ngobrol buat nemuin solusi. Jangan deh asal argumen di media, bikin banyak kesalahpahaman. Mari undang saya, kita selesaikan masalah ini bareng-bareng,” begitu katanya.
