Kaltimdaily.com, Mahulu – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mengadakan kegiatan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas bagi pelajar SMA Negeri 1 Ujoh Bilang. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dishub Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing, yang menekankan pentingnya menumbuhkan kesadaran berkendara sejak usia sekolah.
Dalam pemaparannya, Fransiskus menegaskan bahwa penerapan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk pelajar tetap mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk batasan usia minimal serta prosedur resmi. Ia berharap para siswa dapat memahami aturan tersebut sehingga disiplin berkendara dapat terjaga di Mahulu.
Selain membahas regulasi SIM, Fransiskus juga menyinggung rencana penyediaan bus sekolah sebagai sarana transportasi aman bagi para pelajar. Menurutnya, wacana ini masih dalam tahap pembahasan, tetapi berpotensi diwujudkan demi menjamin keselamatan siswa, baik saat berangkat maupun pulang sekolah.
“Kalau memang bisa, kenapa tidak? Dengan adanya bus sekolah yang aman, orang tua tidak perlu khawatir. Apalagi ketika musim hujan, banyak pelajar kesulitan menuju sekolah. Ini bisa jadi terobosan,” ujarnya pada Kamis (18/9/2025).
Gagasan penyediaan bus sekolah tersebut semakin mendapat perhatian setelah seorang siswa dari Kampung Long Melaham menyampaikan keluhan mengenai jarak tempuh yang cukup jauh menuju sekolah. Menanggapi hal itu, Fransiskus menilai aspirasi tersebut sebagai bukti nyata bahwa kebutuhan transportasi pelajar di Mahulu sangat mendesak untuk segera mendapatkan solusi.
Ia menambahkan, bus sekolah bukan sekadar wacana, melainkan sebuah kebutuhan penting yang perlu dimasukkan ke dalam rencana pembangunan daerah. Harapannya, usulan ini bisa segera diajukan kepada pemerintah daerah agar mendapatkan realisasi dalam waktu dekat.
“Jadi memang harus kita pertimbangkan rencana bus sekolah ini,” tegasnya.
Upaya Dishub Mahulu ini menunjukkan komitmen untuk tidak hanya meningkatkan keselamatan berlalu lintas, tetapi juga mendukung akses pendidikan yang lebih merata di wilayah perbatasan tersebut. Kehadiran sarana transportasi yang memadai diharapkan dapat membantu siswa hadir tepat waktu tanpa terkendala jarak dan kondisi cuaca.
Selain itu, langkah ini sekaligus menjadi dorongan agar pemerintah daerah lebih serius memperhatikan fasilitas pendukung pendidikan di Mahulu. Dengan adanya transportasi pelajar yang layak, kualitas pendidikan di daerah pedalaman bisa semakin meningkat.
Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, serta masyarakat di Mahulu menjadi kunci untuk mewujudkan sistem transportasi pelajar yang aman dan berkelanjutan. Jika hal ini terealisasi, maka generasi muda Mahulu akan lebih terjamin akses pendidikannya, sekaligus membuka peluang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut. (*)
