Kaltimdaily.com, Entertain – Sidang kasus pencabulan anak di bawah umur dan aborsi dengan terdakwa Vadel Badjideh yang seharusnya digelar pada Senin (15/9/2025) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terpaksa mengalami penundaan. Hal ini disebabkan karena majelis hakim sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat).
Sidang dijadwalkan untuk dilanjutkan pada Kamis, dengan agenda replik atau tanggapan jaksa atas pledoi yang telah disampaikan oleh terdakwa.
Meski proses hukum yang dijalaninya semakin panjang, Vadel Badjideh mengungkapkan bahwa ia tidak merasa kecewa dengan penundaan tersebut. Ia memilih untuk menerima situasi ini dengan lapang dada dan optimis. “Ya, ikuti saja sih. Optimis, doa terus, yakin teruslah,” ujar Vadel usai persidangan.
Optimisme yang dimiliki Vadel tidak lepas dari dukungan penuh yang ia terima dari keluarganya. Menurutnya, keluarga selalu hadir mendampinginya dalam setiap sidang, dan mereka menjadi sumber kekuatan yang membuatnya tetap tenang dalam menghadapi proses hukum ini. “Karena keluarga terus support. Lebih dari orang-orang di luar. Keluarga nomor satu ya, makanya yakin,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Vadel menegaskan bahwa meskipun proses hukum ini cukup panjang, ia tidak merasa lelah. Baginya, kasus ini adalah ujian yang harus dijalani dengan ketabahan dan ikhlas. “Lelah sih enggak. Kan ini harus diselesaikan dengan ikhlas dan lapang dada,” tambahnya.
Selain itu, Vadel mengaku banyak belajar dari masalah yang menimpanya. Ia berharap agar kasus ini tidak berdampak pada kesehatan kedua orang tuanya, yang selalu mendukungnya. “Banyak banget (pelajarannya). Insyaallah papa mama bisa aman dengan Vadel tenang, keluarga juga tenang,” ujarnya dengan harapan yang besar.
Sementara itu, kuasa hukum Vadel Badjideh, Oya Abdul Malik, membenarkan bahwa penundaan sidang tersebut murni disebabkan oleh kegiatan diklat yang diikuti oleh Ketua Majelis Hakim dan anggota majelis lainnya. “Karena Ketua Majelis Hakim dan majelis anggota sedang diklat. Jadi sidang dilanjutkan hari Kamis dengan agenda yang sama, replik,” jelas Oya. Ia memastikan bahwa pihaknya mengikuti seluruh prosedur yang berlaku sesuai ketentuan hukum.
Dengan adanya penundaan ini, perjalanan hukum Vadel Badjideh akan terus berlanjut. Meski demikian, terdakwa memilih untuk tetap tenang, optimis, dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada ketentuan yang berlaku. Ia tetap mengandalkan doa dan dukungan keluarga sebagai kekuatan dalam menghadapi segala rintangan yang ada.
Ke depan, meskipun kasus ini masih berjalan, Vadel Badjideh berharap dapat memperoleh hasil yang adil sesuai dengan hukum yang berlaku. Ia juga berharap agar segala permasalahan yang terjadi dapat segera diselesaikan dengan baik, tanpa ada dampak lebih lanjut terhadap keluarga maupun diri pribadi. Dalam situasi yang penuh tekanan ini, keyakinan dan dukungan keluarga menjadi faktor penting yang membuatnya terus bertahan.
Pihak kuasa hukum pun berkomitmen untuk terus mendampingi Vadel dalam setiap tahapan persidangan. Semua pihak berharap agar proses hukum ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya, dengan menghormati hak-hak semua pihak yang terlibat. (*)
