Kaltimdaily.com, Bontang – Suasana wisata di Kota Bontang mendadak berubah mencekam setelah seorang wisatawan asal Samarinda ditemukan meninggal dunia di perairan setempat pada Minggu (21/9/2025) pagi. Korban yang diketahui tengah menginap di salah satu villa di Bontang bersama keluarganya, ditemukan dalam kondisi mengapung di laut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bontang, Eko Mashudi, mengungkapkan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 09.15 Wita. Seorang nelayan yang sedang menjaring ikan melihat tubuh korban dalam posisi tertelungkup di atas air, lalu segera melaporkannya kepada staf Balai Kota Bontang. Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada Babinkamtibmas Kelurahan Bontang Kuala dan Polsek Bontang Utara untuk ditindaklanjuti.
Mendapat laporan tersebut, tim BPBD langsung bergerak menuju Pelabuhan Tanjung Laut Indah sekitar pukul 09.20 Wita. Lokasi itu dipilih karena akses evakuasi lebih mudah dan dekat dengan jalur ambulans. Namun, saat dievakuasi ke kapal, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Eko menambahkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan jumlah keluarga yang berlibur bersama korban. “Sepertinya korban menginap bersama satu keluarga, tetapi kami belum memperoleh data pasti terkait jumlah rombongan tersebut,” jelasnya.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Taman Husada Bontang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hingga berita ini diterbitkan, tim BPBD masih melakukan penelusuran terkait berapa lama korban berada di perairan sebelum akhirnya ditemukan.
Peristiwa tragis ini kembali menjadi peringatan penting akan keselamatan wisatawan di wilayah perairan Bontang. Aparat meminta masyarakat serta pengelola wisata untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu memperhatikan faktor keselamatan guna mencegah kejadian serupa.
Selain itu, pihak berwenang juga mengimbau agar setiap fasilitas wisata di Bontang dilengkapi dengan standar keamanan yang memadai. Kehadiran petugas pengawas, penyediaan pelampung, hingga pemasangan tanda bahaya dinilai sangat penting demi keselamatan pengunjung.
Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar tidak meremehkan faktor keselamatan saat berlibur. Dengan upaya bersama antara pemerintah, pengelola wisata, dan masyarakat, diharapkan Bontang tetap menjadi destinasi aman dan nyaman bagi para wisatawan. (*)















