Kaltimdaily.com, Samarinda – Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, blak-blakan nolak rencana pemangkasan anggaran pembangunan daerah. Kata dia, keuangan Samarinda udah cekak banget, jadi kalau anggarannya dipangkas lagi, yang ada makin berantakan.
“Kondisi keuangan kita udah pas-pasan buat biayain pembangunan. Kalau masih mau dipotong lagi, sektor infrastruktur yang paling kena imbasnya,” kata Samri waktu ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/2/2025).
Berdasarkan hasil Musrenbang, total usulan masyarakat buat pembangunan nyampe Rp13 triliun. Tapi yang bisa disediain daerah cuma Rp2 triliun, dan itu pun masih bisa kena potong lagi.
“Bayangin aja, kebutuhan masyarakat nyampe Rp13 triliun, tapi dana kita cuma Rp2 triliun. Kalau dipangkas lagi, gimana mau bangun Samarinda? Yang ada program penting malah mandek,” lanjutnya.
Samri juga bilang, kalau anggaran infrastruktur dipotong, warga Samarinda bakal makin ngerasain dampaknya. Jalan makin rusak, banjir makin sering, dan pembangunan bakal jalan di tempat. Makanya, dia tegas banget nolak efisiensi anggaran ini.
Sebagai jalan keluar, Samri nyaranin pemerintah buat lebih kreatif nyari sumber pendapatan baru. Misalnya, dengan ngegali potensi pajak daerah atau ngajak investor buat ngegarap proyek pembangunan di Samarinda.
Dia juga berharap, pemerintah lebih serius dalam ngelola anggaran biar nggak ada lagi rencana pemangkasan.
“Kalau dikelola dengan baik dan transparan, anggaran yang ada bisa cukup buat wujudin pembangunan yang diimpikan masyarakat,” tutup Samri. (ADV/DPRDSMR/YN)