Kaltimdaily.com, Bisnis – Saham SoftBank Group jeblok hampir 19% awal pekan ini karena aksi jual besar-besaran saham global, menyebabkan kekayaan pendirinya, Masayoshi Son, terjun bebas.
Saham SoftBank sudah tertekan sejak Kamis (1/8) lalu, ketika ekuitas Jepang mulai ambruk pasca Bank of Japan menaikkan batasan tingkat suku bunga.
Pada Senin (5/8) waktu setempat, kekayaan Son menyusut sebesar US$ 4,6 miliar (Rp 75,54 triliun), menurut data Forbes Real-Time Billionaires.
Indeks bursa saham Tokyo, Nikkei 225, mencatat penurunan 12,4%, performa terburuk dalam sehari sejak ‘Black Monday’ 1987, seperti dilaporkan CNBC International.
Sebelum anjlok, saham SoftBank sebenarnya menunjukkan performa positif tahun ini, bahkan sempat mencapai rekor tertinggi selama 24 tahun pada awal Juli lalu berkat pemulihan divisi Vision Fund. Kenaikan tertinggi ini dipicu oleh saham Arm, perusahaan perancang chip yang 90% dimiliki SoftBank.
Namun, penurunan harga awal pekan ini membuat saham SoftBank hanya naik 1,7% untuk tahun ini. Sekitar US$ 28,3 miliar telah dihapuskan dari nilai SoftBank sejak penutupan perdagangan pada Rabu (31/7), menurut perhitungan CNBC International.
SoftBank akan melaporkan kinerja kuartal pertama tahun fiskal 2024 pada Rabu (8/8) besok, dan investor berharap pemulihan lebih jauh dari divisi Vision Fund.
Masayoshi Son, yang belakangan jarang menjadi sorotan publik, kembali menggemparkan dunia pada Juni lalu dengan visinya tentang masa depan kecerdasan buatan (AI), yang ia ramalkan bisa 10.000 kali lipat lebih cerdas ketimbang manusia. (*)