Kaltimdaily.com, Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda lagi merencanain penggunaan bus listrik buat ngurangin emisi karbon di kota.
Mereka juga bakal ngembangin sistem trayek angkutan massal yang nyaman dan terintegrasi biar makin banyak yang pake transportasi umum.
Kepala Dishub, Hotmarulitua Manalu, bilang kalau program ini ditujukan buat ningkatin akses transportasi publik sekaligus menekan emisi karbon dan efek rumah kaca di Samarinda.
“Kami fokus pakai bus listrik di trayek lurus yang emang cocok buat kendaraan listrik,” kata Manalu, Kamis, 8 Agustus 2024.
Tapi, Manalu juga jujur nih, kalau ada tantangan buat pake bus listrik di trayek yang banyak tanjakan. Soalnya, performa baterainya bisa turun di situasi kayak gitu.
“Buat trayek yang tanjakannya banyak, sementara ini kita belum rekomendasiin bus listrik sampai teknologi baterainya lebih canggih,” tambahnya.
Walau bahan bakar fosil dengan standar emisi rendah seperti Euro 4 juga bisa ngurangin emisi, Manalu tetap yakin kalau kendaraan listrik adalah pilihan terbaik untuk jangka panjang.
“Hasil studi kelayakan nunjukin kalau kendaraan listrik, walau lebih mahal, adalah masa depan, apalagi dengan kebijakan IKN yang mendukung,” katanya lagi.
Dishub Samarinda juga lagi siapin infrastruktur dan regulasi buat mendukung transisi ke transportasi listrik ini. Mereka bahkan udah rencanain uji coba di dua koridor utama dan pengembangan trayek baru.
Manalu juga ngingetin pentingnya transportasi umum yang terintegrasi, terutama buat mendukung aglomerasi kota-kota penyangga IKN.
“Kita udah mulai dorong aglomerasi sama kabupaten dan kota sekitar biar bisa ciptain transportasi yang terintegrasi,” tutup Manalu. (*)