Kaltimdaily.com, Bisnis – Selasa, 13 Mei 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah. Di pasar Non-Deliverable Forward (NDF), rupiah dibuka turun 0,34% ke level Rp16.660 per dolar AS . Pelemahan ini terjadi meskipun ada kabar baik dari meredanya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok.
Menurut data dari Bank Central Asia (BCA), kurs e-Rate menunjukkan nilai beli dolar AS di Rp16.470 dan nilai jual di Rp16.690 . Sementara itu, Bank Mandiri menetapkan nilai beli dolar AS di Rp16.515 dan nilai jual di Rp16.545 .
Kurs pajak yang berlaku untuk periode 7–13 Mei 2025 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada Rp16.660 per dolar AS . Nilai ini digunakan sebagai acuan dalam pelunasan kewajiban perpajakan.
Analis pasar memperkirakan bahwa tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan, terutama jika tidak ada intervensi signifikan dari Bank Indonesia atau perubahan positif dalam indikator ekonomi global.
Bagi masyarakat dan pelaku usaha, kondisi ini menjadi pengingat untuk lebih waspada dalam mengelola keuangan, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Diversifikasi portofolio dan perencanaan keuangan yang matang menjadi kunci dalam menghadapi fluktuasi nilai tukar.
Dengan situasi global yang masih penuh ketidakpastian, penting bagi semua pihak untuk terus memantau perkembangan ekonomi dan mengambil langkah proaktif dalam menghadapi dinamika pasar valuta asing. (RY)
