Kaltimdaily.com, Samarinda – PW KAMMI Kaltimtara geram dengan serangan brutal Israel ke Gaza pada Selasa, 18 Maret 2025.
Aksi militer ini bikin situasi makin kacau, dengan ratusan korban jiwa berjatuhan. Data dari Gaza Media.net nyebutin, dalam 24 jam terakhir, ada 1.000 korban akibat serangan ini, di mana 429 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya luka-luka.
Nggak cuma itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga ngeblokir masuknya makanan, air, dan bahan bakar ke Gaza, bikin kondisi kemanusiaan di sana makin parah.
Melihat situasi ini, PW KAMMI Kaltimtara nggak tinggal diam dan langsung nyatakan sikap:
1. Mengecam keras agresi Israel yang udah bikin ribuan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, jadi korban. Mereka mendesak serangan ini segera dihentikan.
2. Minta Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional turun tangan buat menekan Israel agar patuh sama perjanjian gencatan senjata dan segera buka akses bantuan kemanusiaan.
3. Mengutuk kebijakan Netanyahu yang ngeblokir bantuan ke Gaza. Itu jelas-jelas pelanggaran HAM dan termasuk kejahatan perang.
4. Mendesak pemerintah Indonesia buat ambil langkah diplomatik yang lebih tegas, termasuk opsi boikot dan sanksi buat pihak-pihak yang dukung agresi Israel.
5. Ngajak seluruh masyarakat Kaltimtara buat tunjukin solidaritas ke Palestina, salah satunya dengan boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.
6. Tegas mendukung penghentian pendudukan ilegal Israel sebagai satu-satunya cara buat wujudkan perdamaian yang adil buat rakyat Palestina.
PW KAMMI Kaltimtara juga nyatakan bakal terus bersuara dan bergerak dalam aksi kemanusiaan buat bantu rakyat Palestina.
Mereka berharap aksi ini bisa jadi pemantik kesadaran masyarakat luas buat lebih peduli sama perjuangan kemerdekaan Palestina.
Selain itu, mereka ngajak seluruh elemen masyarakat buat nggak cuma sekadar mengecam, tapi juga ambil bagian dalam gerakan nyata.
Mulai dari edukasi soal konflik Palestina, boikot produk tertentu, sampai ikut donasi buat bantu warga Gaza yang lagi berjuang bertahan hidup. (*)
