Kaltimdaily.com – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal resmi jalan Januari 2025, nih. Samarinda udah gaspol siapin segala kebutuhan buat dukung program ini, termasuk bangun dapur sehat di berbagai lokasi.
Kolaborasi antara Pemkot, TNI, dan Disdikbud makin solid buat memastikan semuanya lancar.
Brigjen TNI Anggara Sitompul, perwakilan pemerintah pusat, dalam wawancara di TVRI Kaltim bilang kalau program MBG ini fokus buat ningkatin gizi anak sekolah dan masyarakat rentan.
“Di Samarinda, satu dapur sehat udah rampung di Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, sementara delapan lainnya masih beres-beres persiapan,” katanya, Rabu (25/12).
Menurut Brigjen Anggara, setiap dapur sehat nanti bakal dikelola tim khusus, termasuk kepala dapur, ahli gizi, konsultan, dan tukang masak. Mereka bakal melayani sekitar 3.000-4.000 orang per dapur.
Samarinda butuh minimal sembilan dapur sehat yang bakal disebar ke berbagai titik strategis.
Buat mempercepat pembangunan, pemerintah juga ngajak pihak swasta buat nyumbang kontribusi.
“Yang penting mereka siapkan lokasi dapur, nanti bisa kami proses ke pusat,” lanjutnya.
Dari sektor pendidikan, Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, bilang kalau sekolah-sekolah di Samarinda udah siap banget buat program ini.
Dengan total 134.000 siswa PAUD sampai SMP (belum termasuk siswa Kemenag dan SMA), program MBG nggak cuma kasih makanan bergizi, tapi juga ajarin kebiasaan sehat.
“Sekolah udah lengkap sama wastafel dan sabun cuci tangan di tiap kelas, biar anak-anak makin disiplin soal kebersihan,” jelas Asli.
Asli juga ngingetin pentingnya peran orang tua buat lengkapi gizi anak.
“Kalau di sekolah menunya sayur bening, di rumah orang tua bisa bikin lauk pendamping biar nutrisinya lebih maksimal,” imbuhnya. Ia berharap program ini jadi langkah besar buat ningkatin kesehatan sekaligus kualitas pendidikan generasi muda Samarinda.
Lewat kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, Samarinda optimis kalau program MBG bakal sukses besar.
Harapannya, inisiatif ini nggak cuma jadi solusi jangka pendek, tapi juga investasi buat masa depan yang lebih sehat dan sejahtera. (*)