Kaltimdaily.com – Gengs, Wali Kota Samarinda, Andi Harun alias AH, ngasih bocoran nih soal proyek gede di kota kita, Pasar Pagi! Tapi, kayaknya masih ada aja drama polemik yang nggak beres-beres. Penasaran?
Jadi begini ceritanya, Pasar Pagi Samarinda lagi dipimpin rencana buat direvitalisasi. Prosesnya lagi di tahap lelang fisik. AH, yang lagi akrab disapa AH, cerita, “Sekarang lagi siapin lelang. Lahan Pasar Pagi sih oke, tapi masalahnya masih ada ribut sama 48 pemilik ruko di sekitarnya.”
48 pemilik ruko itu punya Sertifikat Hak Milik (SHM) dan lagi ribut sama proyek Pasar Pagi. “Nggak masalah buat proyek kita, tapi yang 48 itu masih berantem. Biarin aja lah berjalan apa adanya,” tutur AH, Jumat kemarin.
Meski ada penolakan dari pemilik ruko, AH yakin itu gak bakal jadi penghalang buat ngebikin Pasar Pagi jadi keren. Menurut dia, itu kan cuma bagian dari rencana fasilitas umum. Drama terus lah pokoknya!
AH juga mengaku udah ada 17 pemilik SHM yang udah setuju dan nyerahin lahan mereka dari bulan lalu. Tapi, dia sengaja rahasiain siapa aja yang udah setuju. “Yang 17 itu kita simpen dulu. Kita fokus dulu ke Pasar Pagi yang mau dibangun Maret nanti. Nggak mau ikutan drama yang nggak produktif,” ungkapnya.
48 pemilik ruko yang ribut ini ternyata gak jadi masalah besar. Mereka gak nggangu dan malah dukung proyek revitalisasi Pasar Pagi. Jadi, proses lelang tetap jalan terus lah.
Banyak yang nanya soal pengalihan Hak Guna Bangunan (HGB) jadi SHM, AH jawab, “Bisa aja! Pemberian hak itu sama negara, asal memenuhi syarat. Nggak ada yang nggak mungkin, selama sesuai undang-undang.”
AH juga kasih tau kalo pengusaha tambang atau perkebunan rata-rata cuma punya hak guna usaha. Dia bilang, “Bumi, air, sama apapun di dalamnya itu hak negara. Undang-Undang Dasar 1945 bilang gitu. Semua itu buat kemakmuran rakyat.”
Jadi, Pasar Pagi Samarinda, proyek besar yang bikin drama terus, nih. Pantengin terus ya buat updetan selanjutnya! 🏗️🏬🔥 #PasarPagiRevitalisasi #AHKlarifikasi
