Kaltimdaily.com, Samarinda – Kecelakaan kerja di Samarinda bikin geger warga setempat setelah seorang operator excavator tewas tertimbun longsor.
Kejadian tragis ini terjadi di area tambang PT Insani Baraperkasa, yang berlokasi di Kelurahan Handil Bhakti, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa sore (10/9/2024), sekitar pukul 16.00 Wita.
Korban, yang diketahui bernama Medir (36), adalah pekerja kontraktor dari PT Belengkong Mineral Resource. Saat kejadian, Medir sedang mengoperasikan excavator buat ngambil tanah overburden (OB), sebuah aktivitas rutin di area tambang tersebut. Namun, bencana tiba-tiba menghampiri ketika tebing di sekitar lokasi kerja mendadak longsor.
Tanpa peringatan, tanah yang bergerak itu menyeret excavator yang dikendarai Medir sejauh 15 meter sebelum alat berat tersebut tertimbun total.
Kapolsek Palaran, Kompol Zarma Putra, menjelaskan kalau longsoran tanah itu begitu besar dan cepat, hingga korban nggak sempat menyelamatkan diri. “Longsor menyeret excavator yang dioperasikan korban sejauh 15 meter sebelum tertimbun,” kata Zarma.
Setelah kejadian, tim dari perusahaan, dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara, langsung terjun ke lokasi buat melakukan evakuasi.
Prosesnya berjalan hingga larut malam, namun kondisi medan yang berat dan longsoran tanah yang tebal bikin evakuasi berjalan alot. Akhirnya, Medir baru bisa ditemukan pada Rabu pagi (11/9/2024), sekitar pukul 08.10 Wita, dan langsung dibawa ke RSUD Abdul Moeis Samarinda.
Saat ini, jenazah Medir masih berada di rumah sakit, menunggu kedatangan keluarganya.
Suasana duka masih menyelimuti rekan-rekan kerja korban, yang nggak nyangka bahwa aktivitas harian di tambang bisa berakhir tragis seperti ini.
Polsek Palaran langsung mengambil tindakan cepat dengan mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan. Mereka juga udah minta keterangan dari saksi-saksi di tempat kejadian dan berkoordinasi dengan pihak terkait. “Kami masih mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait penyebab longsoran tersebut,” tambah Kapolsek Palaran.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Dinas ESDM Provinsi Kaltim tengah melakukan investigasi mendalam soal insiden ini.
Kegiatan tambang di PT Insani Baraperkasa sementara waktu dihentikan demi menunggu hasil investigasi lebih lanjut.
Ini langkah yang diambil buat memastikan keamanan para pekerja dan mencegah insiden serupa terjadi lagi di masa depan.
Kasus ini jadi peringatan besar buat dunia pertambangan, terutama dalam hal keselamatan kerja. Longsoran tanah bukan hal baru dalam dunia tambang, tapi setiap insiden kayak gini selalu jadi wake-up call bahwa masih ada celah yang perlu diperbaiki dalam hal mitigasi bencana dan keamanan pekerja.
Ke depan, diharapkan pihak perusahaan lebih memperketat protokol keselamatan, seperti pengecekan rutin kondisi tanah dan memastikan jalur kerja bebas dari potensi bahaya.
Langkah-langkah preventif kayak pemasangan alat deteksi longsor atau peningkatan pengawasan juga harus jadi prioritas utama.
Selain itu, kasus ini juga jadi perhatian buat pemerintah dan semua pihak terkait buat meninjau ulang regulasi dan standar keamanan kerja di sektor tambang.
Dengan adanya investigasi menyeluruh, diharapkan bisa ditemukan solusi yang tepat agar insiden serupa nggak terulang lagi, dan keselamatan pekerja di lapangan bisa lebih terjamin. (*)