Kaltimdaily.com, Samarinda – Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Samarinda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Mahakam turun ke jalan buat demo, Kamis (6/2/2025).
Mereka ngeluruk ke Gedung DPRD Kaltim buat nuntut supaya Undang-Undang Minerba nggak direvisi.
Aksi ini dimulai pukul 15.00 WITA dan molor sampai lewat batas waktu 18.00 WITA. Situasi makin panas setelah sempat ada baku dorong antara mahasiswa dan aparat keamanan. Karena nggak mau bubar, akhirnya polisi terpaksa memukul mundur massa.
Aliansi yang dipimpin Reja Saputra, mahasiswa Polnes, menegaskan kalau revisi UU Minerba ini nggak ada urgensinya. Apalagi, aturan itu juga nggak masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025 yang diputuskan dalam rapat DPR RI pada 19 Januari 2025.
“Kalau revisi ini disahkan, nanti perguruan tinggi bisa ngelola tambang. Ini bahaya, karena bisa merusak esensi pendidikan yang seharusnya buat mencerdaskan bangsa, bukan bisnis tambang,” kata Reja.
Dalam aksinya, mahasiswa membawa tiga tuntutan utama, yaitu:
1. Menolak RUU Minerba yang mengatur wilayah IUP pertambangan bagi perguruan tinggi.
2. Menuntut sikap tegas DPRD Kaltim dalam mewujudkan wilayah IUP pertambangan.
3. Memastikan UU Minerba versi perguruan tinggi nggak disahkan.
Meski sudah dibubarkan, mahasiswa berjanji bakal terus mengawal isu ini sampai DPR benar-benar membatalkan revisi UU Minerba.
Mereka juga bakal mengajak lebih banyak mahasiswa turun ke jalan jika tuntutan mereka nggak didengar. (*)
