Kaltimdaily.com, Samarinda – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Teuku Faisal, menyambut hangat kunjungan dari Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotma Rulitua Manalu, dan timnya di aula Multimoda pada Kamis, 2 Mei 2024.
Kunjungan ini menjadi momen penting sebagai studi banding untuk memahami kesuksesan program layanan angkutan umum massal perkotaan, Trans Koetaradja, yang telah sukses diterapkan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Trans Koetaradja menjadi kenyataan setelah gempa dan tsunami menghantam Aceh pada tahun 2004.
Teuku Faisal menjelaskan bahwa setelah bencana itu, Aceh mulai merencanakan sistem angkutan massal perkotaan yang modern untuk menghadapi tantangan zaman dan mengurangi kemacetan.
Komitmen tinggi dari Pemerintah Aceh, terutama dalam penyediaan subsidi operasional sejak tahun 2016, telah menjadikan layanan ini gratis bagi masyarakat.
Hotma Rulitua Manalu, Kadishub Kota Samarinda, mengungkapkan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk mempelajari sistem manajemen dan operasional angkutan massal perkotaan berbasis Bus Rapid Transit (BRT) untuk diterapkan di Kota Samarinda.
Ini merupakan langkah mendukung transportasi berkelanjutan, terutama di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke depan.
Setelah pertemuan, rombongan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung operasional Trans Koetaradja.
Mereka menaiki bus feeder Trans Campus dari asrama mahasiswa USK hingga halte Masjid Jami’ Darussalam, serta mengunjungi halte pusat layanan Trans Koetaradja di Masjid Raya Baiturrahman.
Kunjungan lapangan diakhiri dengan mengunjungi Depo UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja, sambil melihat fasilitas pusat kendali yang memantau operasional Trans Koetaradja secara langsung.
Trans Koetaradja kini memiliki 59 unit armada, dengan jumlah pengguna jasa mencapai 17.407.580 orang sejak awal beroperasi pada tahun 2016 hingga tahun 2023. Jumlah pengguna jasa tertinggi tercatat pada tahun 2019, mencapai lebih dari 5 juta orang. (*)
