Kaltimdaily.com, Samarinda – Malam Minggu kemarin, Kampung Bayur RT 36 di Kelurahan Sempaja Utara, Samarinda Utara, digegerkan sama kebakaran besar, bro!
Tepatnya sekitar jam 21.20 WITA, si jago merah ngabisin empat bangunan, termasuk tiga rumah dan satu bangsal dua pintu. Kebakaran ini bikin lima kepala keluarga, total 50 orang, harus kehilangan tempat tinggal.
Kepala Disdamkarmat Samarinda, Hendra AH, cerita kalau info kebakaran ini pertama kali diterima dari pusat komunikasi (puskom) Disdamkarmat.
“Kita langsung gerak cepat, turunin unit dari tiga posko dibantu relawan buat padamin api,” ujar Hendra.
Tapi, katanya, proses pemadaman gak gampang karena sumber air minim banget. Beruntung, dalam waktu kurang lebih satu jam api bisa dijinakkan.
Soal penyebab kebakaran, info dari warga bilang sih gara-gara kompor. Tapi untuk kepastiannya, polisi masih nyelidikin lebih lanjut. “Ini baru dugaan awal, masih nunggu hasil penyelidikan,” tutup Hendra.
**Pengembangan Berita:**
Kebakaran di Kampung Bayur ini bener-bener bikin geger warga sekitar. Malam itu, suasana yang awalnya tenang berubah jadi kepanikan saat api mulai membesar. Warga berusaha bantu sebisanya, tapi api terlalu cepat menyebar karena kondisi rumah yang saling berdempetan.
Tim pemadam kebakaran yang turun ke lokasi dapet tantangan berat, salah satunya karena sumber air yang minim. Untungnya, dengan bantuan relawan, api bisa dipadamkan dalam waktu satu jam. Meski begitu, empat bangunan udah habis dilahap api, dan belasan jiwa sekarang harus kehilangan tempat tinggal.
Warga sekitar menduga kebakaran ini dipicu dari kompor yang meledak. Meski begitu, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan penyebab pastinya.
Bencana ini jadi pengingat buat kita semua supaya lebih waspada, terutama soal penggunaan kompor dan alat-alat rumah tangga lainnya.
Pemerintah setempat juga diharapkan bisa lebih siap lagi menangani bencana kebakaran dengan memperbaiki sistem penyediaan air di kawasan padat penduduk.
Warga Kampung Bayur berharap mereka bisa segera mendapatkan bantuan, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat Samarinda, untuk bisa bangkit kembali setelah bencana ini. (*)
