Kaltimdaily.com – Pasar Pagi Samarinda lagi heboh nih sama rencana revitalisasi yang bikin bingung pedagangnya.
Nih, Forum Pedagang Pasar Pagi alias FP3 ceritain kekecewaan mereka ke Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dan sindir abis karena mereka diabaikan pas rencanain proyek gede ini.
Jumat (8/9/23), mereka pada ngadain demo di Lantai 1 Pasar Pagi Samarinda, dan pedagang dari FP3 pada ungkapin kekhawatiran mereka soal nasib pasar tradisional ini.
Mereka pada minta Pemerintah Kota Samarinda buat dengerin keluh kesah mereka dan jamin hak-hak pedagang.
Ketua FP3, Thoriq, kasih tau kalo dia kesel banget sama yang namanya ketidakjelasan di proses perencanaan revitalisasi.
“Kami kecewa sama Wali Kota Samarinda, Andi Harun, soal rencana pasar pagi. Kami sebelumnya tidak pernah diajak diskusi masalah ini,” ujarnya dengan nada tinggi.
Thoriq bilang kalo para pedagang merasa disingkirin sama Pemerintah Kota Samarinda soal Pasar Pagi ini.
Menurutnya, hingga sekarang, gak ada kabar resmi atau informasi yang jelas tentang rencana revitalisasi ini.
“Harusnya Pemkot Samarinda diskusi bersama kami kalo mereka serius dan memberikan informasi kepada kita kita soal wacana revitalisasi pasar pagi ini,” tambah Thoriq.
FP3 pun kecewa soal rencana pindahin ribuan pedagang Pasar Pagi ke tempat lain di Samarinda, kayak Pasar Segiri, Mall Mesra Indah, Pasar Kedondong, Pasar Sungai Dama, Pasar Merdeka, dan sejenisnya.
“Kita khawatir relokasi ini bakal rugiin kita, bisa-bisa sampe dua tahun lamanya,” keluh Thoriq.
Ada sekitar 2.800 pedagang Pasar Pagi yang terdaftar, dan FP3 concern banget sama nasib mereka.
“Kita juga khawatirin gimana nasib para pedagang pas lagi proyek revitalisasi ini dan apa Pemkot Samarinda bisa jamin kebutuhan mereka?,” tanya Thoriq.
Sampai sekarang, FP3 masih nunggu info resmi dan mereka harap banget ada dialog yang bisa ngakomodir kelanjutan proyek revitalisasi dan kepentingan pedagang.
Mereka bener-bener menolak relokasi yang dijadwalkan di bulan November 2023, dan mereka mau saranin buat relokasi itu harus di tempat yang gak jauh dari Pasar Pagi, gak banjir, dan deket sama kendaraan umum, kayak Citra Niaga dan bekas Pelabuhan Peti Kemas Samarinda.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Pagi, Abdul Asis, akui kalo mereka lagi sibuk benerin proyek revitalisasi yang melibatkan 2.800 pedagang ini.
“Kita bakal sosialisasi lagi soal proyek ini kepada semua pedagang, agar kondusif dan ada solusi yang baik,” katanya Abdul.
“Diketahui juga bahwa Pemkot Samarinda tidak akan minta bayaran tempat relokasi selama proyek berlangsung, terutama buat pedagang yang jualan di Pasar Pagi,” tambahnya.
Jangan anggap remeh banget soal revitalisasi Pasar Pagi ini, guys! Karena suksesnya proyek ini gak cuma soal bangunan, tapi juga dampaknya kehidupan pedagang dan masyarakat Samarinda.
Semua orang dan pedagang berharap biar dialog antara Pemkot Samarinda dan FP3 bisa nemuin jalan buat solusi yang adil dan bisa berlanjut buat semua yang terlibat.