Kaltimdaily.com, Samarinda – Satu unit ekskavator jenis long arm akhirnya turun tangan buat buka alur Sungai Loa Bakung yang ketutup akibat tanah mengembang atau heaving pada Selasa (22/10).
Meski alur yang dibuka cuma selebar 2 meter, tapi DPUPR Samarinda berharap ini bisa ngurangin genangan air di sisi hulu sungai Loa Bakung.
Akhmad Supriyadi, Kepala UPTD Pemeliharaan Saluran Drainase dan Irigasi DPUPR Samarinda, ngejelasin kalau tanah yang ngembang di hilir bikin air di hulu naik drastis. Sungai ini kan ngelewatin Perumahan Korpri sampai ke Jalan Padat Karya.
“Kami antisipasi biar nanti pas hujan, banjir nggak sampai masuk rumah warga Loa Bakung. Jadi kita kebut pengerjaannya,” katanya.
DPUPR juga nyiapin alat berat sampai Kamis (24/10) buat normalisasi. Sebelumnya, excavator yang dipakai perusahaan koral dan sirtu nggak pas buat kerja di lokasi.
“Mereka udah bantu sih, tapi excavatornya cuma buat daratan,” lanjut Supriyadi.
Normalisasi sungai ini emang butuh usaha lebih karena penuh sedimentasi. Apalagi, bangunan di kiri-kanan sungai bikin perawatan susah.
“Ini penanganan sementara aja. Biar permanen, kita perlu pembebasan lahan dan bangun turap dulu,” tutup Supriyadi.
Ke depannya, DPUPR bakal kerja bareng pihak terkait buat ngebangun turap yang lebih kokoh dan ngalirin air sungai dengan lancar. Tanpa penanganan serius, ancaman banjir bakal terus jadi momok buat warga sekitar.
Warga Loa Bakung juga diharapkan ikut menjaga kebersihan sungai dan nggak buang sampah sembarangan. Kalau alur sungai lancar, banjir bakal bisa dihindari dan lingkungan jadi lebih nyaman. (*)
