Kaltimdaily.com, Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda akhirnya buka suara soal macet parah di Jalan Juanda, Samarinda, Kalimantan Timur.
Sebelumnya, mereka sempet bikin kebijakan buat nutup U-turn permanen di depan Polsek Samarinda Ulu, tapi belakangan itu dibatalin.
Sekarang, mereka bikin aturan baru, dua SPBU di Jalan Juanda dilarang jual Pertalite buat mobil.
SPBU yang kena aturan ini adalah SPBU 64.751.03 di Juanda 2 dan SPBU 64.751.28 di sebelah Swalayan 88. Jadi, sejak 2 Oktober 2024, kendaraan roda empat nggak bisa beli Pertalite di sana.
Hotmarulitua Manalu, Kepala Dishub Samarinda, ngejelasin kalau kebijakan ini diambil setelah evaluasi macet yang terjadi.
“Yang bikin macet ya antrean di SPBU sama aktivitas ekonomi di sana. Makanya kita coba rekayasa lalu lintas dulu,” katanya.
Selain itu, proyek pembangunan drainase di Jalan MT Haryono dan Jalan Suryanata juga ikut nambah beban macet.
Jadi, Dishub ngambil langkah buat minta Pertamina stop jual Pertalite buat mobil di dua SPBU ini, biar antreannya berkurang.
Manalu bilang, Kota Samarinda nggak bisa lagi lebarin jalan, jadi solusinya ya rekayasa lalu lintas, termasuk ngatur U-turn dan bikin arus satu arah.
Keputusan ini juga buat persiapan kebutuhan lalu lintas ke depan, apalagi kalau Ibu Kota Negara (IKN) udah aktif.
Manalu menegaskan kalau evaluasi ini masih uji coba, jadi bakal terus dipantau.
Tapi, dengan stop-nya penjualan Pertalite buat mobil di dua SPBU ini, diharapkan bisa bikin macet berkurang dan arus lalu lintas lebih lancar.
Ke depannya, Dishub bakal terus ngevaluasi mana strategi yang paling cocok buat atasi macet di Samarinda.
Jadi, semua pihak diharapkan bisa ikut kerja sama biar nggak cuma macet yang terurai, tapi juga kenyamanan berkendara di Samarinda makin terasa. (*)