Kaltimdaily.com – Pengelolaan sampah di Samarinda bakal ada gebrakan baru, nih! Muhammad Andriansyah, anggota Komisi III DPRD Samarinda, lagi gaspol bikin program berbasis partisipasi masyarakat.
Dalam wawancara santai di ruang kerjanya, Rabu (22/1/2025), dia cerita soal rencana yang nggak cuma fokus ke teknologi, tapi juga ngajak warga buat turun tangan langsung.
Andriansyah bilang, pemerintah udah ada rencana buat pasang insinerator alias mesin pembakar sampah di tiap kecamatan. Tapi, dia nggak mau cuma ngandelin itu doang.
“Masalah sampah tuh harus kita beresin dari akarnya, mulai dari rumah-rumah warga. Kalau bisa dipilah dulu, pengolahannya bakal lebih gampang,” katanya.
Program ini punya tiga langkah keren, nih:
1. Warga disuruh pilah sampah di rumah. Biar makin semangat, bakal ada insentif, kayak bebas biaya retribusi sampah buat yang rajin pilah.
2. Bank sampah bakal dimaksimalkan. Sampah yang masih bisa dipakai dikumpulin di sini, yang nggak bisa baru deh dibuang ke pihak swasta.
3. Sampah residu kayak popok dan kain bakal dikirim ke insinerator buat dimusnahin.
Nggak cuma itu, Andriansyah juga nyaranin supaya sampah organik diolah jadi kompos atau pakan maggot.
Cuma ya, kata dia, maggot masih butuh waktu buat diterima luas sebagai pakan alternatif.
“Kalau bisa sih mulai dari beberapa RT dulu di 2025, biar gampang dievaluasi dan jadi contoh. Ini bukan pekerjaan gampang, tapi harus ada yang mulai biar Samarinda makin bersih,” tambahnya.
Andriansyah juga ngasih ide buat manfaatin sampah plastik jadi barang bernilai kayak paving block atau alat rumah tangga.
“Ngolah sampah tuh nggak selalu dibakar, yang penting ada nilai ekonominya,” ujarnya.
Biar program ini sukses, dia berharap semua pihak—mulai dari pemerintah kota, kelurahan, sampai RT—bisa kompak. Media juga diminta buat bantu nyebarin info biar makin banyak warga yang ikut. Kalau semua jalan sesuai rencana, Samarinda bakal jadi kota yang nggak cuma bersih, tapi juga ramah lingkungan.
Kita tunggu aksi nyata dari program ini, ya! (*)