Kaltimdaily.com, Balikpapan – Kabar penting datang dari anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Kamaruddin! Dia ngerasa program penanggulangan banjir di Kota Balikpapan masih belum mantap.
Menurutnya, titik banjir yang seharusnya berkurang justru tambah makin banyak.
“Wah, kalau dilihat sekarang, justru tambah banyak, nih. Padahal seharusnya enggak gitu, menurutku sih,” ujarnya saat diwawancarai sama wartawan.
Dia bilang, salah satu proyek besar yang diharapkan bisa nanggulangin banjir adalah proyek pengendali Banjir DAS Ampal. Tapi, ternyata proyek seharga Rp 136 miliar itu malah bikin masalah baru, terutama di Jalan MT Haryono. Soalnya, parit yang dibuat lebih rendah dari sebelumnya, jadi air pasti banjir.
“Dari 38 titik banjir, sekarang malah bisa tambah lagi. Apalagi ada pintu air di samping Hotel Zurich. Ide awalnya sih buat nahan air laut, tapi malah jadi kayak kolam renang. Paritnya kurang mumpuni, jadinya banjir terus,” keluhnya.
Tapi, dia gak ngasih detail berapa duit yang dipakai buat atasin banjir.
“Aku gak hapal persisnya berapa uang yang dipakai, soalnya pelaksanaannya agak acak-acakan. Yang jelas, yang paling besar tuh proyek pengendali banjir DAS Ampal,” tambahnya.
Dia bilang, tahun ini, fokusnya tetap ke penanganan banjir, sesuai visi dan misi Wali Kota Balikpapan.
“Harapannya, pak wali bisa bawa berita baik soal banjir, tapi kalau masih ada yang banjir, pasti ribet nih buat LPJ-nya. Duit udah disiapin dari 2023, 2024, tapi banjirnya tetep aja bertambah.
Jadi PR banget buat pemerintah kota. Sebelum Pilkada, harusnya janji ini udah dikejar dulu,” tutupnya. (*)
