Kaltimdaily.com, Samarinda – Mulai 1 Juli nanti, pembayaran parkir non tunai alias cashless bakal diterapkan di beberapa mal di Samarinda.
Meskipun nggak semua mal siap dengan aturan ini, kebijakan ini bagian dari langkah Pemkot Samarinda lewat Dinas Perhubungan (Dishub) buat meningkatkan transparansi pemasukan pajak parkir dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dari pantauan, beberapa mal udah mulai sosialisasi kebijakan ini lewat papan pengumuman. Petugas parkir juga ngasih info langsung ke pengunjung saat bayar parkir, kayak di Big Mall.
Tapi ya, nggak semua mal berani ambil tanggung jawab ini secara serentak.
Kebijakan ini tentu aja ngundang pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Soalnya, nggak semua orang terbiasa dengan era digitalisasi dan tahu cara pembayaran non tunai yang butuh kartu e-money.
Salah satu warga, Pratama (35), meski udah biasa dengan pembayaran cashless, dia belum pernah ngurus e-money.
“Sebenarnya saya nggak keberatan, tapi gimana dengan orang-orang yang belum terbiasa dengan gadget dan nggak tahu harus ngurus e-money ke mana,” ujarnya. Dia berharap pemerintah lebih gencar sosialisasi biar masyarakat nggak bingung ngurus e-money.
Komentar lain datang dari Iman (25) yang lebih nyaman bayar parkir tunai.
“Bagi saya, tunai lebih gampang,” singkatnya. Sedangkan Susilo (22) mengaku baru denger soal ini karena jarang belanja di mal. “Kalau memang peraturan pemerintah, apa boleh buat. Takutnya kalau lupa dan udah terlanjur masuk, terpaksa bayar lebih karena nggak punya e-money,” tuturnya.
Berbeda dengan Ulfa (30) yang sering belanja kebutuhan rumah tangga di Big Mall. Dia udah terbiasa bayar parkir cashless pake kartu e-toll.
“Saya memang jarang bawa uang cash, karena udah biasa dengan pembayaran digital. Jadi nggak ada masalah, lebih praktis,” terangnya.
Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, bilang sejauh ini baru Big Mall yang paling siap dengan sistem pembayaran parkir non tunai.
Beberapa pusat perbelanjaan lain juga dianggap siap, seperti SCP, City Centrum, Lotte Mart, dan perhotelan karena punya peralatan IT yang memadai.
Manalu juga bilang pihaknya lagi usul agar yang nggak mau bayar non tunai bakal dikenakan biaya lebih besar buat ngebiasain masyarakat pake sistem cashless.
“Bisa aja untuk parkir roda dua dari Rp 2 ribu jadi Rp 10 ribu, dan untuk roda empat dari Rp 3 ribu jadi Rp 30 ribu,” pungkasnya. (ADV/DISHUBSAMARINDA)
