Kaltimdaily.com, Bontang – Aksi massa yang sempat bikin heboh di Jalan Pipa Sidrap, tepatnya di pertigaan menuju Sidrap Dalam, akhirnya bubar.
Kabarnya, demo ini bubar karena Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, batal datang untuk acara penanaman bibit dan penebaran benih ikan di Kutai Timur.
Kapolsek Teluk Pandan, Ipda Joko Feriyanto, mengonfirmasi kalau Pj Gubernur dan Bupati gak bisa hadir karena ada acara lain yang bentrok. Sebelumnya, ratusan massa udah ngumpul buat dialog langsung sama Pj Gubernur, pengen bahas soal tapal batas Kampung Sidrap yang diputuskan sama Mahkamah Konstitusi (MK).
Koordinator lapangan aksi, Sodiqin, bilang kalau massa akhirnya dipulangkan setelah tahu Pj Gubernur gak bakal datang.
“Kami bubar,” jelasnya dengan singkat. Mereka seharusnya ingin membahas akses wilayah yang lebih dekat dengan Bontang, terutama soal tujuh RT dari RT 19 hingga 25 yang mayoritas warganya punya KTP Bontang.
Sodiqin juga sempat nyindir pemerintah daerah yang selama belasan tahun ini gak memenuhi fasilitas publik di Sidrap.
“Selama 12 tahun, apa yang dilakukan buat Sidrap? Baru-baru ini aja jembatan diperbaiki,” keluhnya.
Dia juga kecewa karena reses yang biasanya dilakukan oleh DPRD gak pernah terjadi di sana. “Kasihan warga Sidrap, coba deh legowo,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Martadinata, Sutrisno, juga kecewa dengan turunnya massa yang tiba-tiba.
“Kami udah siapkan acara ini jauh-jauh hari, tiba-tiba ada demo kayak gini,” ungkapnya. Dia juga mempertanyakan izin aksi tersebut, “Kira-kira aksi warga ini izinnya dari mana?” pungkasnya.
Situasi di Sidrap makin panas dengan tuntutan warga yang merasa terabaikan. Meskipun demo sudah bubar, isu tapal batas dan minimnya perhatian dari pemerintah masih jadi sorotan.
Warga berharap pemerintah segera memberi solusi yang adil untuk semua pihak. (*)
