Kaltimdaily.com, Samarinda – Ketua RT 25 Sidodamai, Fahroni, buka suara soal demo yang sempat terjadi di depan SDN 007, Jl. Damai, Kecamatan Samarinda Ilir.
Dalam keterangannya ke awak media Kaltimdaily di kantor DPRD Kota Samarinda, Fahroni mengaku warga di wilayahnya merasa terganggu karena aksi tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Sebagai RT di sini, saya dan warga jelas keberatan. Aksi ini tiba-tiba muncul tanpa info yang jelas, bikin resah masyarakat,” kata Fahroni.
Menurut Fahroni, lokasi aksi ini kurang tepat karena berada di lingkungan sekolah dasar dan permukiman warga. Ia menyarankan agar demo dilakukan di tempat yang lebih sesuai, seperti kantor Dinas Pendidikan (Disdik) atau DPRD Kota Samarinda.
“Kalau mau menyampaikan aspirasi, lebih baik ke Disdik atau DPRD. Di sana lebih pas dan langsung ditanggapi pihak yang berwenang. Kalau di dekat SD, kasihan anak-anak yang lagi belajar jadi terganggu,” tambahnya.
Fahroni juga menekankan pentingnya komunikasi sebelum menggelar demo. Menurutnya, jika ada koordinasi lebih dulu dengan warga sekitar, masalah seperti ini bisa diminimalisir.
“Yang jadi masalah itu bukan aspirasinya, tapi caranya. Seharusnya ada komunikasi dulu biar semua pihak paham dan nggak saling salah paham,” tegasnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak penyelenggara aksi belum memberikan tanggapan resmi atas keberatan yang disampaikan Ketua RT 25 Sidodamai.
Warga berharap ke depannya ada solusi yang lebih baik agar aspirasi tetap tersampaikan tanpa mengganggu ketertiban lingkungan. (YN)
