Kaltimdaily.com, Samarinda – Pemerintah pusat lagi-lagi ngadain Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bareng Kemendagri, Selasa pagi (11/6/2025), di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta Pusat.
ini emang jadi agenda rutin mingguan buat ngontrol kondisi harga kebutuhan pokok biar tetap aman terkendali.
Masuk minggu kedua Juni 2025, pantauan nasional nunjukkin kalau harga-harga sembako secara umum masih stabil. Tapi ada dua komoditas yang mulai bikin deg-degan: beras dan Minyakita.
Di beberapa daerah, harganya melonjak cukup tinggi bahkan udah ngelewatin Harga Eceran Tertinggi (HET).
Karena itu, daerah-daerah yang ngalamin lonjakan harga disarankan buru-buru koordinasi sama Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Tujuannya jelas: biar penanganan cepat dilakuin dan inflasi gak makin parah.
Kota Samarinda juga gak ketinggalan, dong. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bareng Wakil Wali Kota Saefuddin Zuhri dan jajarannya ikut rakor ini secara virtual dari Command Center Diskominfo Samarinda.
Dari hasil pantauan TPID, memang ada kenaikan harga beras dan Minyakita, tapi masih dalam batas aman dan gak nyentuh level gawat.
Meski kondisi masih “terkontrol”, Wakil Wali Kota ngingetin semua pihak buat tetap waspada. Soalnya, kalo dibiarkan, harga-harga bisa aja makin naik dan ujung-ujungnya bikin inflasi di Samarinda ikut melonjak.
Upaya koordinasi intensif antara Pemkot Samarinda dan lembaga pusat jadi kunci buat nge-rem potensi kenaikan harga yang berujung pada inflasi daerah.
Pemerintah juga diharapkan makin responsif ngeluarin kebijakan cepat, apalagi buat komoditas pokok yang sensitif kayak beras dan minyak goreng.
Dengan langkah antisipasi yang cepat dan strategi yang tepat, Samarinda bisa jadi contoh daerah yang tangguh ngadepin ancaman inflasi.
Masyarakat pun bisa tetap tenang belanja kebutuhan harian tanpa takut harga makin nggak masuk akal. (*)
