Kaltimdaily.com, Samarinda – Menjelang Idul Fitri, masalah sampah di Samarinda kembali jadi sorotan.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah, menegaskan kalau pengelolaan sampah tetap jadi prioritas utama, apalagi buat mendukung program kebersihan kota.
“Masalah sampah ini tetap jadi komitmen besar. Saya udah bertahun-tahun ngurusin ini dan terus cari solusi terbaik. Saat ini, saya kasih kesempatan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) buat menangani dulu,” ujar Aan, sapaan akrabnya, Rabu (26/3/2025).
Setelah Lebaran, DPRD bakal mulai ngejalanin program baru bernama KU3 (Kupilah, Kupilih, Kuolah), yang merupakan pengembangan dari program sebelumnya.
“Dulu ada program Si Pesut, tapi nggak jalan. Sekarang kita ubah jadi KU3. Mudah-mudahan bisa sukses biar sampah bisa diatasi dari hulu ke hilir,” tambahnya.
Selain itu, program kebersihan Bang Samba 4 juga lagi ditata ulang. Menurut Aan, konsep sebelumnya masih belum sesuai harapan, tapi bakal diperbaiki sedikit demi sedikit.
“Pelan-pelan kita tata ulang. Rencana bulan Mei kita mulai, dan kita udah tunjuk satu RT buat dijadiin percontohan,” jelasnya.
Aan juga menekankan kalau kunci utama keberhasilan program sampah ini ada di perubahan perilaku masyarakat.
“Mau dana sebanyak apa pun disiapin, kalau warganya nggak peduli ya percuma. Makanya kita udah diskusi dan tunjuk salah satu RT di Kelurahan Gunung Lingai buat jadi proyek percontohan,” katanya.
Terkait penghargaan kebersihan, Aan bilang kalau itu bukan tujuan utama. Yang paling penting adalah kesinambungan program biar masyarakat benar-benar terbiasa menjaga lingkungan mereka.
“Kalau cuma buat lomba, gampang bersih mendadak. Tapi yang kita kejar itu kebiasaan warga buat jaga kebersihan terus-menerus,” tegasnya.
Ia pun ngajak warga buat ikut mendukung program KU3 dengan memilah sampah dan aktif dalam menjaga lingkungan.
“Ayo kita bareng-bareng bikin Samarinda makin bersih dan sehat. Doain program ini bisa jalan lancar,” tutupnya.
Dengan adanya program baru ini, DPRD berharap bisa menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Perubahan mungkin butuh waktu, tapi kalau semua pihak ikut serta, bukan nggak mungkin Samarinda bisa jadi kota yang lebih bersih dan nyaman. (ADV/DPRDSMR/YN)
