Kaltimdaily.com – Nih, ceritanya, Nini dan sekeluarga lagi duduk santai di ruang tunggu ICCU, Gedung Anggrek Hitam, RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan.
Nini, yang pakai jilbab, lagi nunggu kabar dari dokter soal hasil operasi suaminya, Toto.
Ini cerita seru, Toto ini udah sakit jantung selama 15 tahun! Baru kemarin dia bisa dioperasi, dan dia yang pertama kali di-RSUD-in buat operasi bedah pintas arteri koroner di rumah sakit yang dipegang Pemprov Kaltim.
“Suamiku udah sakit jantung sejak 15 tahun lalu, dan udah direferensikan buat operasi 5 tahun yang lalu. Tapi baru bisa dilakuin kemarin,” kata Nini pada Jumat (29/9).
Ternyata, awalnya suaminya ini nolak operasi terus gara-gara cemas. Terus dia dirujuk ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Tapi, masalahnya itu daftar tunggu panjang banget, gak jelas kapan bisa operasi.
“Waiting list-nya lumayan panjang, waktu daftar, dia nomor 500-an. Tapi untungnya, berkat Tuhan, suamiku bisa dioperasi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD Balikpapan),” kata Nini. Dan yang lebih keren lagi, biaya operasi jantung suaminya ditanggung sama BPJS Kesehatan.
“Suamiku kerjanya jadi pembuat roti, roti pizza yang murah itu. Jadi sering gak tidur soalnya kerja tengah malam, pagi rotinya udah dijual. Karena sakit jantungnya, sering banget masuk ICU, bisa dua bulan sekali,” ungkapnya.
Nah, si Toto ini ternyata udah dioperasi sama tim Bedah Toraks Kardiovaskular (BTKV) dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) dalam konferensi pers “Operasi Bedah Pintas Arteri Koroner Perdana. Jejaring Pengampunan Layanan Kardiovaskuler” dari RSKD Balikpapan bareng Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.
“Jadi, pagi kemarin kita sukses lakuin operasi CABG (Coronary Artery Bypass Graft), operasi bypass koroner buat pasien yang punya tiga bypass koroner. Dia udah serangan jantung dari dulu. Hasil operasinya bagus, semoga dalam beberapa jam pasien bisa bernapas sendiri. Biasanya dia harus dirawat selama enam hari,” cerita dr. Sugisman.
Operasi yang berlangsung 4 jam itu lancar banget, berkat tenaga medis top dan peralatan canggih RS. “Dokter jantungnya ada dr. Nanto dan tim dokter lainnya yang bantu. Operasi bedah jantung itu butuh banyak spesialis, bisa sampai 10 orang tenaga medis,” ujar dr. Sugisman.
Di RSKD Balikpapan, tenaga medis buat penanganan penyakit jantung udah memadai. Mereka masih ngasih dukungan buat operasi-operasi selanjutnya. Setelah itu, tenaga medis dari RSKD Balikpapan bakal bisa menghadapi kasus-kasus kaya gini sendiri.
“Semoga prosesnya gak lama,” tambahnya. Jadi, operasi bedah jantung ini bener-bener bikin kita merinding, ya! (*)
