Kaltimdaily.com, Samarinda – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, langsung buka suara soal bencana yang baru-baru ini nerjang beberapa titik di Kota Tepian. Usai reses, dia angkat bicara soal hujan deras yang bikin banjir, longsor di Perumahan Talang Sari, plus pergerakan tanah di daerah Gunung Kapur.
Deni bilang, masalah kayak gini gak bisa ditangani dengan jurus instan. Soalnya, sumber daya terbatas dan bencana kayak banjir atau longsor emang nggak bisa diprediksi seenaknya.
“Penanganannya harus bertahap. Nggak bisa langsung semua diberesin bareng. Harus pakai strategi dan tetap waspada karena kita nggak bisa nebak kapan datangnya,” ucap Deni, Senin (19/5/2025).
Politisi dari Fraksi Gerindra ini juga wanti-wanti semua pihak, apalagi Pemkot, biar selalu stand by. Musibah bisa datang kapan aja, jadi penting buat siap siaga terus, bukan cuma reaktif pas udah kejadian.
Menurutnya, Pemkot kudu sigap, gak cuma nunggu laporan warga. Begitu ada potensi bencana, harus langsung ambil tindakan sebelum makin parah. Deni juga ngasih jempol buat program tanggap darurat yang udah dicanangkan sama Pemkot.
Dia ngarep banget Pemkot bisa gercep (gerak cepat) buat mendata titik-titik rawan bencana. Dengan begitu, penanganan ke depannya bisa lebih fokus dan gak cuma panik pas udah kejadian.
Deni juga ngajak masyarakat buat lebih peduli sama lingkungan sekitar, kayak nggak buang sampah sembarangan dan menjaga aliran sungai tetap bersih. Menurutnya, partisipasi warga juga penting buat mencegah bencana makin parah.
Dengan sinergi antara pemerintah dan warga, Deni optimis Samarinda bisa lebih siap menghadapi bencana di masa depan. Yang penting, semua pihak satu visi: siap siaga dan gerak cepat demi keselamatan bersama. (*)