Kaltimdaily.com, Balikpapan – Hey Sobat Millennial! Ada kabar seru nih dari Balikpapan.
Kementerian Perhubungan baru aja mulai uji coba angkutan perkotaan berbasis jalan dengan skema Buy The Service (BTS) melalui Bus Balikpapan City Trans.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pemerintah wajib hadir buat menyediakan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau.
“Pemerintah harus hadir dalam penyelenggaraan angkutan umum dalam upaya memenuhi kebutuhan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Risyapudin Nursin, Senin (1/7/2024).
Dia juga senang banget dengan kerja sama dalam penyediaan angkutan massal di Balikpapan, apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang nggak jauh dari Balikpapan.
Ini jadi pelengkap integrasi transportasi antara Balikpapan dan IKN, menghubungkan pusat kota dan simpul-simpul transportasi di Balikpapan.
Program ini diharapkan bisa jadi stimulus buat Pemkot Balikpapan agar konsisten dalam mempersiapkan dan melaksanakan peran dan tanggung jawab.
Mulai dari sosialisasi dan mitigasi risiko, reformasi angkutan perkotaan eksisting, hingga melaksanakan program ini secara bertahap atau sekaligus dalam waktu maksimal 3 tahun.
“Nantinya setelah 3 tahun, program ini akan dialihkan kepada pemerintah kota dan diharapkan dapat melanjutkan pengembangan, pengelolaan, dan pengoperasian layanan angkutan perkotaan berbasis jalan di Kota Balikpapan,” jelas Risyapudin.
Direktur Angkutan Jalan, Suharto, menambahkan bahwa sejak tahun 2022, pihaknya sudah menyediakan layanan antar moda menuju IKN dan sebaliknya.
Dengan adanya feeder bus Balikpapan City Trans, kota metropolitan Balikpapan bisa makin kuat.
“Di tahap awal, bus ini akan beroperasi sebanyak 2 koridor dengan rute Pelabuhan Semayang – Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (26,6 km) dan rute Loop dari dan berakhir di Terminal Batu Ampar (20,6 km). Untuk sementara, layanan ini bertarif 0 rupiah alias gratis,” imbuh Suharto.
Bus yang digunakan dalam uji coba ini adalah bus ukuran sedang dengan kapasitas 30 penumpang, baik duduk maupun berdiri.
Ada 19 bus termasuk bus cadangan, dan mereka beroperasi selama 16 jam dari jam 5 pagi hingga jam 9 malam.
Setiap bus dilengkapi dengan perangkat intelligent transport system (ITS) seperti GPS untuk tracking system armada dan pengawasan operasional, CCTV untuk sistem pengawasan keselamatan dan keamanan, serta perangkat sistem pembayaran elektronik seperti TOB (Tap on Bus) dan QRIS.
Seru banget kan, Sobat Millennial? Jadi, kalau lagi di Balikpapan, jangan lupa cobain Balikpapan City Trans ya! Gratis loh! (*)
