Kaltimdaily.com, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Muhammad Andriansyah atau yang akrab disapa Aan, nongkrong bareng warga di Jalan Gerilya RT 110, Sungai Pinang Dalam, Sabtu malam (26/4/2025).
Bukan sekadar ngumpul biasa, Aan datang buat sosialisasi Raperda baru soal Penanggulangan Bencana sambil ngobrol santai soal masalah lingkungan.
Dalam obrolannya, Aan ngebahas pentingnya warga aktif nyuarain masalah sekitar, apalagi soal banjir dan infrastruktur.
Dia cerita, kasus longsor di Gang Ogok bisa cepat beres karena warga cepat lapor dan semua pihak langsung gercep turun tangan.
“Tadi saya liat parit di gang ini udah nggak kuat nampung air. Minggu depan saya ajak tim PUPR ke sini biar langsung cek lokasi. Kalau kita diem aja, masalahnya ya bakal gitu-gitu terus,” kata Aan.
Aan juga ngasih wejangan, solusi banjir itu nggak bisa setengah-setengah. Harus satu kawasan barengan dibenerin, bukan cuma satu titik doang. Makanya, dia ngajak warga duduk bareng buat cari solusi bareng-bareng.
Nggak cuma soal banjir, Aan juga ngenalin program kece soal pengelolaan sampah rumah tangga, namanya “Ku Tiga” alias Ku Pilah, Ku Pilih, Ku Olah.
Program ini ngajarin warga buat pilah sampah dari rumah, terus dikelola bareng lewat sistem bank sampah.
“Kalau bisa, kita bentuk bank sampah di sini. Nanti kami bantu bimbing, jadi sampah-sampah di rumah malah bisa jadi duit,” jelas Aan sambil cerita keberhasilan program serupa di RT 18 Sempaja Lestari.
Soal sosialisasi Raperda, Aan bilang tujuan utamanya adalah biar warga ngerti rencana perubahan Perda Penanggulangan Bencana. Setelah ini, bakalan disusun naskah akademik yang bakal balik lagi dikonsultasikan ke warga.
Di akhir acara, Aan juga sempat kasih selamat buat Wali Kota Samarinda yang baru aja dapat penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri atas prestasi kinerjanya. “Kami di DPRD juga lagi bentuk Pansus LKPJ buat evaluasi kinerjanya. Harapannya, prestasi ini bisa makin ningkat,” ucap Aan.
Aan berharap, ke depan fokus Kota Samarinda harus ke dua hal krusial: banjir dan sampah. Dua masalah ini harus diberesin dari hulu ke hilir dengan sistem yang jelas dan perencanaan yang matang.
Aan yakin, kalau warga, pemerintah, dan DPRD jalan bareng, Samarinda bisa makin keren. Karena perubahan nggak butuh wacana doang, tapi aksi nyata yang dimulai dari langkah kecil di lingkungan kita sendiri. (YN)