Kaltimdaily.com – Per akhir Agustus 2024, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 8.461,93 triliun, dengan mayoritas berupa Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 7.452,56 triliun atau 88,07% dari total utang.
Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berada di angka 38,11%.
Meskipun lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga seperti Malaysia (66,9%), Thailand (61,4%), dan Filipina (57,6%), beban bunga utang yang tinggi tetap menjadi perhatian serius.
Bank Indonesia (BI) berencana membeli obligasi pemerintah senilai Rp 150 triliun di pasar sekunder pada tahun 2025. Langkah ini dimaksudkan untuk menggantikan obligasi yang jatuh tempo yang sebelumnya dibeli selama program penanganan COVID-19.
Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan penghapusan utang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga Rp 500 juta yang telah macet selama lebih dari lima tahun.
Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan baru.
Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah berkomitmen menjaga pengelolaan utang agar tetap terkendali dan berkelanjutan, sembari terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (*)
