Kaltimdaily.com, Samarinda – Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim turun ke jalan!
Mereka gelar aksi damai di depan Pengadilan Negeri (PN) Samarinda buat kasih dukungan ke aparat hukum supaya pelaku kejahatan seksual dihukum seberat-beratnya.
Aksi ini dipimpin langsung Ketua Wilayah TRC PPA Kaltim, Rina Zainun, bareng kuasa hukum mereka, Sudirman, plus beberapa mahasiswa. Dalam orasinya, mereka bawa lima tuntutan tegas: mendukung penegakan hukum tanpa kompromi, mengecam keras pelaku kekerasan seksual, menuntut hukuman maksimal, menolak mediasi, dan siap kawal kasus ini sampai tuntas.
“Kami hadir buat dukung aparat hukum yang lagi dapat tekanan dari pihak tersangka. Kami mau proses hukum ini transparan dan adil, tanpa ada drama mediasi yang bikin korban makin terluka,” tegas Rina, Jumat (14/3/2025).
Rina juga geram dengan kabar adanya upaya mediasi yang diduga dilakukan kepala sekolah sama kuasa hukum tersangka. “Harusnya sekolah jadi tempat yang aman, kok malah jadi tempat buat nutupin kasus kayak gini? Ini nggak bisa dibiarkan!” katanya dengan nada kecewa.
Sebagai langkah serius, TRC PPA Kaltim bakal kirim surat ke Dinas Pendidikan Samarinda buat minta tindakan tegas. Mereka juga desak pencopotan kepala sekolah yang diduga terlibat dalam mediasi ini.
Kuasa hukum TRC PPA Kaltim, Sudirman, juga siap tempuh jalur hukum kalau upaya mediasi ini masih berlanjut. “Kalau ada yang coba-coba bawa kasus ini ke arah kekeluargaan, kami nggak bakal diam. Kita laporin!” tegas Sudirman.
Aksi ini berjalan damai di bawah pengawasan ketat polisi. TRC PPA Kaltim janji nggak bakal mundur sampai keadilan buat korban benar-benar terwujud. Mereka juga berharap kasus ini jadi pelajaran biar nggak ada lagi kekerasan seksual yang ditutup-tutupi atas nama mediasi. (*)
