Kaltimdaily.com, Samarinda – Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Dishub Samarinda, Didi Zulyani, buka suara soal pengelolaan anggaran 2024 dan program 2025 dalam rapat hearing bareng Komisi II DPRD Samarinda, Senin (10/3/2025).
Di rapat itu, mereka bahas program unggulan kayak pemasangan lampu jalan, pemeriksaan kendaraan, rencana angkutan umum, dan yang paling penting: peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir dan dermaga.
Salah satu sorotan utama adalah sistem parkir non tunai yang udah mulai diterapin di beberapa titik. Tapi sayangnya, program ini belum dapet respon positif dari masyarakat.
Banyak warga yang masih nyaman bayar parkir pakai uang cash. Padahal, juru parkir udah coba ngarahin ke sistem pembayaran digital, tapi antusiasmenya masih minim.
Nggak cuma itu, beberapa jukir juga masih kesulitan ngoperasiin alat pembayaran non tunai. Ini jadi tantangan gede buat Dishub Samarinda buat nyari solusi biar program ini bisa jalan lancar dan meningkatkan PAD kota.
Meski banyak hambatan, Didi Zulyani tetep optimis. “Kita bakal terus berusaha nyari pola yang pas. Sarana pembayaran non tunai bakal tetap kita sediakan, tapi kita juga harus peka sama kebiasaan masyarakat yang masih nyaman pakai uang tunai,” ujarnya.
Buat ke depannya, Dishub bakal coba tingkatin sosialisasi soal parkir non tunai biar masyarakat makin paham dan terbiasa.
Selain itu, mereka juga berencana ngadain pelatihan buat juru parkir biar makin jago pake alat pembayaran digital.
Dengan begitu, diharapkan sistem ini bisa beneran ngasih dampak positif buat PAD Samarinda. (*)
