Kaltimdaily.com, Samarinda – Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, akhirnya buka suara soal kasus penembakan yang menimpa seorang pengusaha swasta di kota ini.
Ia menilai kejadian itu sebagai sinyal bahaya soal lemahnya pengawasan dan aturan soal kepemilikan senjata api, apalagi yang rakitan. Kejadian ini bikin suasana kota jadi makin ngeri.
“Sekarang kayaknya gampang banget orang bisa punya senjata. Ini udah bahaya banget. Samarinda jadi terasa nggak aman,” ucap Samri, Kamis (8/5/2025). Menurutnya, kejadian ini bikin warga ketar-ketir karena siapa aja bisa aja bawa senjata dan seenaknya makai.
Samri juga minta aturan soal izin kepemilikan senjata ditinjau ulang. Menurut dia, izin cuma boleh dikasih ke orang-orang tertentu yang emang punya risiko tinggi, kayak pejabat penting atau pengusaha yang emang butuh perlindungan serius.
“Jangan asal ngasih izin. Senjata itu bisa matiin orang dari jarak dekat. Bahaya banget kalau dipakai orang yang emosinya nggak stabil. Bisa-bisa, karena tersinggung dikit, langsung main tembak,” tegas politisi dari Fraksi PKS ini.
Nggak cuma itu, Samri juga mendorong adanya tes psikologis super ketat buat siapa aja yang mau pegang senjata. “Di militer aja ada tes dan aturan keras. Masa di sipil malah longgar?” katanya. Menurut dia, evaluasi psikologis itu wajib banget supaya senjata nggak jatuh ke tangan yang salah.
Lebih jauh, Samri bahkan menyarankan izin senjata untuk warga sipil sebaiknya dicabut total.
“Kalau aparat punya senjata itu wajar. Tapi kalau sipil, buat apa? Kalau nggak ada musuh, ngapain simpan senjata?” ujarnya, menutup pernyataannya.
Ia juga menambahkan bahwa kasus seperti ini jangan sampai terulang dan harus jadi pelajaran serius buat semua pihak.
Samri berharap pihak kepolisian dan lembaga terkait segera memperketat sistem pengawasan terhadap peredaran senjata, baik legal maupun ilegal.
DPRD bakal terus dorong langkah-langkah konkret agar keamanan kota bisa terjamin.
Karena kalau urusan nyawa udah dipertaruhkan, nggak ada alasan untuk main-main sama aturan. (ADV/DPRDSMR/YN)
