Kaltimdaily.com, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kembali menggelar Job Fair Samarinda 2025 yang berlangsung selama dua hari, 30–31 Oktober, di Atrium Mal Samarinda Central Plaza (SCP). Kegiatan tahunan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menjalin interaksi langsung dengan dunia usaha lokal dan memperluas kesempatan kerja di ibu kota Kalimantan Timur.
Kepala Disnaker Samarinda, Yuyum Puspitaningrum, menyampaikan bahwa seluruh peserta kegiatan merupakan pelaku usaha yang beroperasi di wilayah Samarinda. Sebanyak 26 perusahaan dan 6 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) binaan Disnaker turut serta membuka peluang kerja bagi masyarakat. Dari total peserta, sembilan perusahaan berasal dari sektor perdagangan, tujuh dari sektor jasa, dua dari perbankan, empat dari pertambangan, satu dari sektor pendidikan yakni PT Penerbit Erlangga, serta tiga perusahaan distributor.
Antusiasme warga terhadap acara ini cukup tinggi. Berdasarkan data Disnaker, 787 pencari kerja tercatat hadir di hari pertama penyelenggaraan. Kebutuhan tenaga kerja yang terus meningkat juga mendorong bertambahnya jumlah posisi yang dibuka, dari 125 menjadi 149 jabatan, dengan total 646 lowongan kerja yang tersedia bagi berbagai jenjang pendidikan dan keahlian.
“Posisi yang tersedia meliputi jabatan administrasi, sopir, hingga tenaga teknis lainnya, disesuaikan dengan ijazah dan minat peserta,” jelas Yuyum. Ia menambahkan bahwa Disnaker juga mengawasi kesesuaian standar pengupahan agar tetap sesuai kebijakan pusat maupun daerah.
Sektor pertambangan masih menjadi bidang yang paling banyak diminati masyarakat Samarinda setiap tahunnya. Namun, Yuyum mengakui adanya tantangan karena sebagian besar perusahaan tambang berkantor di Samarinda, tetapi beroperasi di luar daerah. Meski demikian, pemerintah tetap membuka ruang kerja sama agar seluruh peluang kerja dapat terserap secara optimal.
Menurut Yuyum, Job Fair Samarinda bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Ia juga menegaskan bahwa setiap perusahaan peserta diwajibkan untuk melaporkan hasil rekrutmen pasca-acara guna memastikan transparansi dan efektivitas kegiatan.
“Pemerintah akan menindaklanjuti laporan dari setiap perusahaan agar tidak ada pencari kerja yang terabaikan. Ini wujud komitmen kami agar program ini benar-benar berdampak,” tegasnya.
Dengan terselenggaranya Job Fair Samarinda 2025, Pemkot berharap kegiatan ini dapat menjadi jembatan strategis antara dunia usaha dan masyarakat pencari kerja. Selain memperkuat ekosistem ketenagakerjaan di Samarinda, acara ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Kalimantan Timur.
Sebagai rencana ke depan, Disnaker Samarinda berkomitmen memperluas kerja sama dengan lebih banyak sektor industri, termasuk ekonomi kreatif dan teknologi digital. Langkah ini diharapkan mampu membuka lebih banyak peluang kerja bagi generasi muda Samarinda yang siap bersaing di era industri modern. (*)















