Kaltimdaily.com, Politik – Presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan kembali sikapnya terkait momen debat Pilpres 2024, ketika Anies Baswedan memberinya nilai 11 dari 100. Alih-alih merasa tersinggung, Prabowo menyebut penilaian itu justru menjadi salah satu faktor penting dalam kemenangannya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Partai Gerindra itu dalam pidatonya pada Musyawarah Nasional (Munas) VI PKS di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta, Senin (29/9/2025). Menurut Prabowo, nilai rendah yang diberikan Anies mengundang simpati publik, khususnya dari kalangan emak-emak.
“Sebetulnya dia yang bantu aku menang, karena emak-emak kasihan gitu loh,” ucap Prabowo yang disambut tawa para peserta Munas. Ia menilai debat capres wajar berlangsung panas demi menarik perhatian publik, namun setelah pemenang ditetapkan, seluruh pihak perlu bersatu kembali membangun bangsa.
“Rakyat itu senang lihat perdebatan yang ramai. Tapi setelah selesai, kita harus demokrasi yang dewasa. Siapapun presidennya, kita bersatu untuk kerja demi bangsa dan negara,” tegas Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengulas perjalanan panjangnya di dunia politik. Ia menyebut dirinya sempat dijuluki “juru kalah” karena tiga kali gagal dalam empat kali Pilpres yang diikuti. PKS, yang pernah mendukungnya dua kali, juga ikut merasakan kegagalan tersebut. Pada Pilpres 2014, Prabowo kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, lalu kembali kalah pada Pilpres 2019 dari Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Ma’ruf Amin.
Namun, perjuangan panjang itu akhirnya berbuah hasil pada Pilpres 2024. Bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, Prabowo berhasil meraih kemenangan atas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dengan gaya santainya, Prabowo menegaskan pentingnya kedewasaan berdemokrasi. Ia mengajak seluruh pihak, termasuk lawan politiknya, untuk mengakhiri rivalitas dan bersama-sama berkontribusi membangun Indonesia setelah kontestasi politik selesai.
Ke depan, Prabowo menilai keberhasilan Indonesia tidak hanya bergantung pada seorang presiden, tetapi juga pada kekompakan seluruh elemen bangsa. Ia mengingatkan bahwa tantangan global menuntut kerja sama dan persatuan yang lebih erat.
Prabowo juga menekankan bahwa demokrasi Indonesia akan semakin kuat apabila semua pihak mampu menjaga persaudaraan politik. Dengan semangat kebersamaan itu, ia optimistis Indonesia bisa melangkah lebih jauh menuju negara yang maju, adil, dan sejahtera. (*)
Udah tau belum? Kaltimdaily.com juga ada di Google News lhooo..
