Kaltimdaily.com, Nasional – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa kinerja perekonomian Indonesia pada kuartal III-2025 mencerminkan keberhasilan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dalam Upacara Hari Pemuda ke-97 dan Hari Oeang ke-79 di Jakarta, Purbaya mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia tercatat tumbuh solid 5,04% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan domestik yang kuat, peningkatan ekspor, investasi yang tahan banting, serta belanja pemerintah yang optimal.
Menurut Purbaya, APBN memiliki peran vital dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung sektor usaha agar tetap kompetitif, khususnya di pasar global. Sebagai langkah menjaga likuiditas ekonomi, pemerintah dengan hati-hati menempatkan Rp200 triliun dalam kas negara dan memberikan dukungan nonfiskal guna mengatasi hambatan dalam realisasi investasi. Selain itu, pemerintah mengalokasikan stimulus sebesar Rp34,2 triliun dan 8 program akselerasi senilai Rp15,7 triliun untuk kuartal IV-2025, guna lebih mengoptimalkan perekonomian Indonesia.
Purbaya juga menekankan perlunya percepatan investasi dan penguatan ekspor barang bernilai tambah tinggi. Melalui program Danantara dan pembentukan Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah (Satgas P2SP), pemerintah berupaya mengatasi kendala yang menghambat realisasi investasi secara lebih efektif. “Dengan upaya ini, kami yakin dapat memperkuat perekonomian Indonesia dalam jangka panjang,” ujar Purbaya.
Menteri Keuangan ini optimis bahwa ekonomi Indonesia akan mencapai target pertumbuhan sebesar 5,2% pada 2025. Purbaya meyakini bahwa sinergi antara kebijakan fiskal, sektor keuangan, dan iklim investasi yang sehat akan menciptakan pertumbuhan yang tidak hanya tinggi, tetapi juga stabil, serta memberikan pemerataan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Dengan adanya program-program strategis ini, pemerintah berharap dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memberikan dampak positif terhadap sektor-sektor utama, seperti investasi, perdagangan, dan dunia usaha. Purbaya juga menegaskan bahwa kebijakan fiskal yang tepat sasaran akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi. (*)
