BisnisNasional

Keuangan Negara 2024 Stabil, Sri Mulyani: SAL dan Aset Negara Naik

Avatar
719
Sri Mulyani. Ft by Ist

Kaltimdaily.com, Jakarta — Menteri Keuangan Sri Mulyani baru aja ngebuka data lengkap keuangan negara tahun anggaran 2024, dan hasilnya bikin lega! Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari pelaksanaan APBN tahun lalu tembus di angka fantastis: Rp459,5 triliun!

Dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-21, Selasa (1/7/2025), Sri Mulyani bilang kalau setelah dihitung semua—dari pembiayaan APBN, SILPA, sampai penyesuaian lainnya—saldo akhir kas negara 2024 ditutup di angka Rp457,5 triliun.
“Saldo ini cukup kuat dan jadi bantalan fiskal yang siap dipakai buat hadapi masa transisi pemerintahan dan dinamika ekonomi global,” jelasnya.

Bukan cuma SAL yang naik, neraca keuangan pemerintah juga terus menguat. Per 31 Desember 2024, total aset negara naik jadi Rp13.692,4 triliun, naik lumayan jauh dari tahun sebelumnya yang di angka Rp13.072,8 triliun.

Dari sisi kewajiban, utang negara memang naik jadi Rp10.269,0 triliun dibanding 2023 yang sebesar Rp9.536,7 triliun. Tapi ekuitas negara—alias kekayaan bersih—masih di angka solid Rp3.423,4 triliun, meskipun sedikit turun dari tahun sebelumnya yang sempat tembus Rp3.536,1 triliun.

“Posisi ini ngasih gambaran kalau kekayaan bersih dan kapasitas fiskal negara masih cukup bisa diandalkan buat nyokong pembangunan nasional ke depan,” tambah Sri Mulyani.

Soal pendapatan negara, sepanjang 2024 berhasil dikumpulin dana sebesar Rp3.115,3 triliun. Sayangnya, beban operasional lebih tinggi, yaitu Rp3.353,6 triliun. Artinya, ada defisit operasional sebesar Rp238,3 triliun. Tapi kabar baiknya, surplus dari aktivitas non-operasional bantu nutupin defisit jadi tinggal Rp215,7 triliun.

Dari laporan arus kas 2024, Sri Mulyani menyebut kalau aktivitas pendanaan dan transitoris nyumbang arus kas positif, sedangkan operasi dan investasi tercatat negatif. Tapi tenang, menurutnya arus kas negatif di sektor investasi itu justru bagus.
Kenapa? Karena itu nunjukin komitmen pemerintah buat terus investasi di sektor produktif demi percepatan pembangunan jangka panjang.

Kondisi ini nunjukin bahwa meskipun masih ada defisit, tapi strategi keuangan negara tetap jalan di arah yang positif. Pemerintah lebih fokus dorong investasi yang berdampak langsung ke pembangunan nasional.

Sri Mulyani juga ngasih sinyal kalau pengelolaan fiskal ke depan akan tetap disiplin tapi fleksibel, biar bisa adaptif sama situasi global yang cepet berubah. Di tengah ketidakpastian dunia, posisi fiskal Indonesia masih cukup stabil buat jaga momentum pertumbuhan. (*)

Udah tau belum? Kaltimdaily.com juga ada di Google News lhooo..

Site Info Site Info
Exit mobile version