Kaltimdaily.com, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, buka suara soal kasus bullying dan kekerasan antar pelajar yang makin sering terjadi.
Yang bikin miris, kali ini korbannya anak SD yang dikeroyok sama pelajar SMP. Kejadian ini langsung bikin banyak pihak geram. Rabu (14/5/2025).
“Ini udah jelas perundungan dan pengeroyokan. Korbannya anak kecil, pelakunya anak-anak SMP. Gak bisa dianggap remeh,” tegas Novan di ruang kerjanya.
Novan bilang, kasus kayak gini harus jadi alarm keras buat semua pihak. Pendidikan itu bukan cuma soal nilai dan pelajaran, tapi soal adab dan moral juga. Sekolah gak bisa kerja sendirian dalam mendidik anak-anak, butuh campur tangan orang tua dan lingkungan.
“Sekarang tuh udah waktunya kita lurusin makna pendidikan. Bukan cuma soal ujian dan ranking, tapi juga soal attitude. Dan ini tanggung jawab bareng-bareng, bukan cuma tugas guru,” jelasnya.
Dia juga ngajak para orang tua, tokoh masyarakat, dan instansi terkait buat bareng-bareng jaga anak-anak dari kekerasan. Menurutnya, sinergi antara sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar adalah kunci buat bikin suasana belajar yang aman dan nyaman.
Novan juga wanti-wanti, kasus pengeroyokan kayak gini bisa ngancurin masa depan anak-anak, baik yang jadi korban maupun yang jadi pelaku.
Makanya, dia dorong ada penanganan serius, termasuk pendampingan psikologis dan evaluasi total soal sistem pembinaan karakter di sekolah.
Pendidikan karakter emang gak bisa cuma diajarin lewat buku. Harus ada teladan nyata dari orang dewasa di sekitar mereka. Anak-anak perlu rasa aman, didengar, dan dibimbing, bukan cuma disuruh pinter.
Dengan maraknya kasus kayak gini, saatnya semua pihak turun tangan beneran. Bukan cuma reaktif pas kejadian, tapi aktif mencegah sebelum anak-anak jadi korban selanjutnya. (ADV/DPRDSMR/YN)
