Kaltimdaily.com, Entertain – Kamu pasti udah pada liat deh gimana Umay Shahab lagi naik daun lagi—bukan cuma karena debut sutradara film keren, tapi juga karena cuitannya soal makan siang gratis yang bikin heboh netizen.
Makanya, namanya viral lagi deh. Yuk kita kulik lebih dalam soal karier, kehidupan, dan kenapa Umay Shahab emang selalu punya cerita terbaru!
Biodata Singkat Umay Shahab
- Nama asli: Muhammad Arfiza Shahab, atau lebih dikenal sebagai Umay Shahab
- Lahir: Jakarta, 16 Februari 2001 (umur 24 tahun)
- Edukasi: S1 Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (lulus 2022)
- Profesi: Aktor cilik, penyanyi, sutradara, produser, penulis naskah, dan presenter – multitalent abis!
Perjalanan Karier Umay Shahab
- Debut sebagai aktor cilik sejak usia 5 tahun melayu di sinetron Wulan (2006), lanjut dikenal lewat Eneng dan Kaos Kaki Ajaib (2007)
- Pernah rilis album anak-anak Umay (2009) lewat KFC—sukses raih triple platinum dan AMI Awards!
- Kini makin matang di balik layar: debut sutradara dari film pendek Cinta di Balik Awan (2016), terus ke film layar lebar Kukira Kau Rumah (2022) dan Perayaan Mati Rasa (2025)
Kontroversi Viral Umay Shahab
- Umay sempat jadi sorotan atas cuitannya yang menyindir program makan siang gratis calon presiden; cuitannya jadi trending dan dikritik keras karena dianggap kurang empati bagi orang susah
- Respons publik begitu besar bahkan Umay sampai mengunci akun X-nya karena tekanan netizen
Meski pernah bikin geger karena cuitan panas soal makan gratis, Umay Shahab ternyata emang lebih dari sekadar kontroversi. Dia tunjukin kalau punya talenta lebih—akting dari bocah, karir kreatif, hingga ngambil peran sebagai sutradara muda. Ini yang bikin dia bukan cuma fenomena sementara, tapi figur yang terus berkembang.
Dengan karya film layar lebar, bisnis produksi bareng Prilly Latuconsina lewat Sinemaku Pictures, dan keberaniannya bersuara di media sosial, Umay Shahab siap jadi sosok inspiratif buat generasi milenial. Namanya bakal tetap hot di timeline karena kombinasi karya, kritik, dan evolusi dirinya yang nyata. (*)